Kapolda Metro & Menteri Amran gerebek gudang beras selundupan
Ditemukan 345 ton beras di lokasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman mendatangi sebuah gudang beras yang dicurigai ilegal. Beras-beras tersebut diduga diselundupkan masuk ke Indonesia.
"Ini operasi bersama dari mabes dan polda, intinya bahwa diduga adanya beras yang masuk dari luar negeri dan selundupkan dan diedarkan dimasyarakat," ujar Kapolda di lokasi, Selasa (8/3).
-
Apa yang dijanjikan Amran Sulaiman saat dilantik? Dalam sumpahnya, Amran berjanji untuk bekerja dengan penuh dedikasi. "Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara."
-
Apa yang dilakukan Aurel Hermansyah begitu melihat Ameena di bandara? Aurel segera membuka maskernya begitu melihat Ameena, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dirinya sudah tiba.
-
Kapan Ammar Zoni tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat? Mantan suami Irish Bella ini tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat menggunakan mobil tahanan sekitar pukul 10.50 WIB.
-
Kapan Mentan Amran mengirim Alsintan ke Merauke? Sebelumnya, pada pertengahan Mei lalu, Mentan Amran diketahui telah mengirim 261 unit alat mesin pertanian (Alsintan) dari Surabaya ke Marauke menggunakan KRI Soeharso.
-
Kenapa Ammar dijatuhi hukuman? Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat menyatakan bahwa terdakwa Muhammad Ammar Akbar, yang dikenal sebagai Ammar Zoni, secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana membeli atau menguasai narkotika golongan 1 tanpa hak atau melawan hukum.
-
Apa saja kegiatan usaha yang dimiliki Amran Sulaiman? Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.
Kapolda menambahkan, hingga saat ini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap lima orang dan ditemukan 345 ton beras di lokasi.
"Sementara baru 5 orang sesang diperiksa, dan ditemukan 345 ton beras, kita sudah tahu pemiliknya dan saat ini sedang kita kejar, kemudian kita akan kembangkan dokumennya apakah itu resmi atau tidak resmi, kalau pun resmi diduga pakai dokumen palsu," jelas Kapolda.
Penyelundupan beras, lanjut Kapolda, sangat merugikan petani dalam negeri dan merusak perputaran roda ekonomi tanah air.
"Ini dapat merugikan petani, karena harga makin jatuh dan merusak perekonomian kita, selain itu juga merugikan masyarakat, karena diberi label dan perusahaan tertentu, ternyata tidak," tandasnya.