Kasus Meninggalnya Aurel, Airin akan Evaluasi Pola Latihan Paskibra Tangsel
Airin mengaku sempat berbincang dengan para pelajar SMA di Tangerang Selatan itu. Dia meminta para siswa tidak sungkan menyampaikan jika merasa ada keluhan sejak awal masa pelatihan. Sebab menurutnya, sebagai manusia senior Paskibra juga bisa berbuat kesalahan. Sehingga patut untuk disampaikan koreksi.
Wali kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, bertemu langsung dengan 59 calon pasukan pengibar bendera (Capaskibra) tingkat Kota Tangerang Selatan, Senin (5/8). Selama proses latihan, mereka tinggal di barak di lapangan Cilenggang, Kota Tangsel.
Airin memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh capaskibra setelah satu anggota mereka, Aurel Qurotu Ain, meninggal dunia, di rumahnya di Perum Taman Royal II, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (1/8) kemarin.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kapan Monumen Ari-Ari Kartini didirikan? Didirikan pada tahun 1979, monumen ini memiliki bentuk menyerupai bunga teratai yang bermakna kelahiran. Kuncup kedua bunga Teratai itu berjumlah 21 mewakili tanggal lahir Kartini. Selain itu ada juga empat buah lampu menunjukkan bulan April dan 18 kuncup paling bawah yang menunjukkan tahun 1800.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
"Kita mesti bangga, akhirnya terpilih bisa jadi pengibar bendera pada (17/8/2018) nanti. Saya minta kita semua juga jaga kesehatan, jaga fisik yang baik, persiapkan mental dengan baik jadi tetap semangat," katanya.
Airin berjanji akan melakukan evaluasi dalam proses pelatihan paskibra. Sehingga kejadian seperti meninggalkan Aurel tidak terjadi lagi.
"Saya akan evaluasi demi kebaikan kita bersama dan semoga hal-hal yang tidak diinginkan besok dan seterusnya tidak terulang kembali," terang Airin.
Airin mengaku sempat berbincang dengan para pelajar SMA di Tangerang Selatan itu. Dia meminta para siswa tidak sungkan menyampaikan jika merasa ada keluhan sejak awal masa pelatihan.
Sebab menurutnya, sebagai manusia senior Paskibra juga bisa berbuat kesalahan. Sehingga patut untuk disampaikan koreksi.
"Kalau ada keluhan sampaikan langsung kepada senior. Jangan sungkan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Faried Abdurrahman, ayah Aurel mengakui ada sejumlah luka pada anggota tubuh anaknya. Namun begitu, Faried menyatakan, tidak akan memproses lebih jauh kasus kematian putrinya itu.
"Benar ada, kepala ada bekas (luka). Tapi secara fisik lain tidak melihat itu," kata Fared saat ditemui di kediamannya, Sabtu (3/8).
Baca juga:
Ayah Temui Memar di Tubuh Aurel, Dispora Tangsel Sebut Peserta Senang Ikut Diklat
Polisi Dalami Penyebab Kematian Aurellia Calon Pengibar Bendera
Paskibraka Aurel Meninggal Dunia Lebih Senang Dilatih TNI daripada Senior PPI
Ayah Aurel Sebut Senior Paskibraka Tangsel Beri Latihan Tambahan ke Capaska
Ayah Aurel: Dia Hanya Pengibar Bendera, Bukan Anggota TNI atau Polri
Selama Pelatihan Paskibraka, Aurel Disuruh Push Up Kepal dan Dicubit
Keluarga Paskibraka Aurel Ikhlas dan Tidak Berniat Menempuh Jalur Hukum