Kasus pelecehan seksual Raja Surakarta rusak martabat Keraton
"Kalau ingin melakukan hubungan intim seharusnya di dalam kompleks keraton, bukan malah di luar," ujarnya.
Kasus pelecehan seksual, yang diduga dilakukan oleh Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (PB XIII Hangabehi) terhadap AT (14), siswi SMK di Solo, dinilai akan mencoreng martabat keraton. Apa yang dilakukan PB XIII tersebut menunjukkan contoh yang buruk bagi masyarakat.
Dihubungi wartawan, sejarawan asal Kota Solo, Hery Priyatmoko, mengatakan tindakan itu sangat jauh dari nilai-nilai moral. Menurut dia, sebagai raja, Hangabehi harus menunjukkan tindakan terpuji yang dapat di contoh oleh masyarakat di luar lingkungan keraton.
"Tindakan asusila seperti itu seharusnya tidak terjadi, apalagi sampai terdengar di luar Keraton. Kalau ingin melakukan hubungan intim seharusnya di dalam kompleks keraton, bukan malah di luar apalagi dengan wanita yang tidak jelas," tegasnya.
Dalam, perspektif keraton, lanjut Hery, sebenarnya raja memiliki hak untuk berhubungan intim dengan wanita selain istrinya. Asalkan para wanita itu diangkat sebagai istri selir, dan dibiayai kehidupannya layaknya selir-selir yang lain.
Penerapan selir, menurut Hery selama ini juga dilakukan oleh raja-raja lain di Indonesia. Bahkan selir yang dimiliki oleh raja tidak hanya satu, bisa lebih dari dua orang.
"Bisa lebih dari satu, tapi semua selir itu harus mendapatkan penghidupan yang layak dari raja," katanya.
Apa yang dilakukan PB XIII itu jauh dari konsep selir. Pasalnya hubungan intim yang dilakukan oleh sang raja tersebut tidak didasari rasa suka sama suka. Bahkan diketahui sang raja itu membayar kepada sang gadis atas apa yang telah diperbuatnya tersebut.
"Kalau hubungan seperti itu sama saja seperti warga lain yang jajan sembarangan pada orang-orang nakal pada umumnya, apalagi ini sampai hamil dan raja tidak mau bertanggung jawab," imbuhnya.
Hery menganggap wajar. jika korban melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib. Bahkan jika kasus itu terbukti, maka tidak menutup kemungkinan sang raja bisa diseret sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga:
4 Hal ini bikin kewibawaan Keraton Surakarta luntur
Korban pelecehan seksual siap damai dengan Raja Surakarta
Jubir Keraton: jika bersalah PB XIII harus bertanggung jawab
Cerita raja Surakarta dipolisikan karena hamili ABG
Keluarga Keraton siap ketemu pelapor
Dituduh hamili ABG, Raja Keraton Surakarta dilaporkan polisi
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Bagaimana cara Fakultas Filsafat UGM menangani kasus pelecehan seksual? Pada prinsipnya Fakultas Filsafat UGM konsisten untuk penanganan kasus-kasus kekerasan seksual. Laporan tentang adanya korban dan lain sebagainya belum ada," urai Iva.