Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Kebumen Terungkap dari 'Tanda' di Leher
AG alias Londo (34) warga desa Mengkowo Kecamatan/Kabupaten Kebumen diduga melakukan pelecehan seksual sesama jenis. Dia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di bawah umur berusia 14 tahun.
AG alias Londo (34) warga desa Mengkowo Kecamatan/Kabupaten Kebumen diduga melakukan pelecehan seksual sesama jenis. Dia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki di bawah umur berusia 14 tahun.
Peristiwa pelecehan seksual ini terungkap, saat orang tua korban curiga terhadap tanda merah di bagian leher korban usai pulang bermain. Orang tua korban pun lantas mendapat keterangan dari anaknya bahwa dia diperlakukan tak senonoh saat tertidur di kediaman Londo.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengatakan peristiwa pelecehan terjadi pada bulan Maret 2020 sekira pukul 23.00 Wib. Rumah tersangka memang sering digunakan oleh anak-anak di lingkungan sekitar untuk bermain karambol.
"Saat kejadian, malam itu korban menginap di rumah tersangka," jelas AKBP Rudy, Minggu (17/5).
Pada saat korban tertidur pulas, tersangka berbaring di dekat korban dan melakukan pelecehan. Kasus inipun masih diselidiki oleh Unit Reskrim Polsek Kebumen. Diduga, masih ada korban lainnya.
Kepada penyidik, tersangka mengaku tertarik dengan laki-laki yang masih di bawah umur. Tersangka yang membujang itu mengaku memiliki banyak teman bermain yang rata-rata masih di bawah umur.
Dengan mencuatnya kasus ini, Kapolres Kebumen berencana akan melibatkan psikiater untuk mengecek kondisi kejiwaan tersangka.
Tersangka dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) UU RI No. 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang subsider pasal 292 KUH Pidana.
Baca juga:
Lansia di Kebumen Cabuli Remaja Pria, Modusnya Doakan jadi Anak Soleh
Ditinggal Kerja Orang Tua, ABG di Lubuklinggau Dicabuli Seorang Pedagang
Pemuda di Serang Ditangkap Usai Sekap dan Cabuli Gadis di Bawah Umur
Sekap Lalu Cabuli Murid TK, Petani di Ogan Komering Ulu Ditangkap Polisi
Kisah Korban Pencabulan hingga Hamil di Gresik Disogok Rp1 Miliar
Aksi Predator Anak di Gorontalo, Sekap dan Cabuli Korban Sebulan Lebih