Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Terdapat bekas luka penganiayaan di tubuh korban.
- Korban Kelima Pencabulan Guru Agama di Bekasi Buka Suara, Bongkar Modus Pelaku Beraksi
- Bertambah, Korban Asusila Dua Guru Ngaji di Pesantren Bekasi Jadi Empat Santriwati
- Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
- Kasus Santri AH di Jambi Tewas dengan Banyak Luka, 2 Senior jadi Tersangka
Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Kepolisian Resor Parepare menyelidiki kejadian santri dianiayagurunya di salah satu Pondok Tahfidz Alquran. Penganiayaan dialami santri tersebut dengan cara disetrika pada bagian punggungnya.
Kapolres Parepare, Ajun Komisaris Besar Arman Muis mengatakan orang tua korban sudah melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) terkait dugaan kekerasan dialami santri. Mantan Kepala Bagia Operasional Polrestabes Medan ini menyebut, korban diduga mendapatkan penganiayaan dengan cara disetrika bagian punggung oleh gurunya.
"Ada indikasi penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga pendidik di tingkat tahfidz Alquran. Korbannya adalah santri," ujarnya, Sabtu (27/1).
Terdapat bekas luka penganiayaan di tubuh korban. Arman menduga, bekas luka tersebut karena korban dianiaya dengan cara disetrika.
"Di bagian punggung korban terdapat bekas penganiayaan diduga setrika. Kita kerja cepat untuk menyelidiki laporan dugaan penganiayaan terhadap santri ini," kata Arman.
Saat ini ,korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Arman menambahkan kasus ini telah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Parepare.
"Terpenting korban kita obati dulu, karena ini (korban) harus mendapat perhatian khusus agar cepat pulih. Sementara proses penyelidikan ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Parepare untuk mengetahui motif dari kasus ini," pungkasnya.