Kembali Merampok, Residivis Ditembak Mati
Hidup Irfan berakhir setelah dia merampok Fatimahsari (38), warga Jalan Ismail Harun, Benteng Hilir, Bandar Khalipah, Percut Sei Tuan. Perampokan itu terjadi di Jalan Benteng Hilir pada Kamis (25/7) sekitar pukul 06.00 Wib.
Seorang residivis di Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut, tidak jera melakukan perampokan. Dia mengulangi aksinya sampai akhirnya ditembak mati polisi.
Tersangka yang ditembak mati yakni M Irfan Fahri (30), warga Pasar VII, Jalan Makmur Dusun Kenanga, Sambi Rejo Timur, Percut Sei Tuan. Dia merupakan residivis kasus 365 atau pencurian dengan kekerasan/perampokan yang menjalani proses hukum pada 2015
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
Kapolrestabes Medan, Kombes Dadang Hartanto, mengatakan, Irfan disangka telah melakukan beberapa perampokan di sekitar Kota Medan. Pria yang sehari-hari bekerja di bengkel sepeda motor ini melakukan aksi perampokan bersama dua rekannya, Ari dan Angga.
Hidup Irfan berakhir setelah dia merampok Fatimahsari (38), warga Jalan Ismail Harun, Benteng Hilir, Bandar Khalipah, Percut Sei Tuan. Perampokan itu terjadi di Jalan Benteng Hilir pada Kamis (25/7) sekitar pukul 06.00 Wib.
Saat itu korban sedang menuju pasar untuk berbelanja. Di perjalanan, Irfan Cs menyenggol sepeda motornya hingga terjatuh. "Mereka lalu menodongkan senjata tajam dan mengambil sepeda motor dan harta korban," kata Dadang, Senin (29/7).
Para pelaku merampas 1 unit sepeda motor Honda Vario dengan pelat nomor BK 5643 AGN, serta dompet berisikan Rp 25 juta, sejumlah dokumen, handphone merek Nokia, dan handphone Samsung A8.
Korban kemudian melaporkan perampokan itu ke polisi. Penyelidikan dilakukan, sehingga terduga pelaku teridentifikasi, termasuk Irfan.
Sabtu (27/7) sekitar pukul 04.00 Wib, petugas unit Ranmor Polrestabes Medan mendapat informasi mengenai keberadaan Irfan di hotel yang ada di kawasan Tembung. Mereka langsung menggerebek dan menangkapnya. Petugas berhasil mengamankan sepeda motor korban, sedangkan STNK-nya ada di dompet Irfan.
Petugas melakukan pengembangan untuk mencari barang bukti lainnya, yaitu pisau yang digunakan untuk menodong korban. Namun dalam pencarian tersebut, tersangka dilaporkan berusaha melawan dan melukai petugas, Bripda Galih Prakoso.
"Pelaku nyaris melukai petugas sehingga ditembak dan akhirnya meninggal dunia," sebut Dadang.
Saat ini jenazah Irfan berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Medan. Petugas juga masih mengejar dua rekannya yang terlibat perampokan itu.
Baca juga:
Modus Order, 4 Sekawan di Palembang Rampas Ponsel dan Tusuk Pengemudi Ojek Online
Pembantu Curi Berlian Rp850 Juta di Malang Diduga Anggota Sindikat
Rampas Ponsel Pejalan Kaki, Dua Residivis Perampokan di Medan Ditembak Polisi
Gunakan Sajam, Rampok Bercadar Satroni Minimarket di Surabaya
Curi Berlian Majikan Rp850 Juta, PRT di Malang Ditangkap Saat Kencan dengan Kekasih
Kerja Enam Bulan, PRT di Malang Curi Perhiasan Berlian Rp850 Juta Milik Majikan