Kemenag Cabut Naskah Ujian Bermuatan Materi Khilafah di Kediri
Naskah itu baru ditemukan di lima MAN di Kabupaten Kediri dan satu MAN di Kota Kediri.
Geger soal naskah ujian penilaian akhir semester (PAS) tingkat madrasah aliyah (MA) se-Wilayah Kediri tahun ajaran 2019/2020 yang memuat materi tentang khilafah. Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur mencabut naskah ujian tersebut. Naskah itu pun kini diganti dengan soal cadangan yang akan disusulkan dalam ujian tersendiri.
Pencabutan naskah bermuatan materi soal khilafah itu diungkapkan oleh Plt Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Moch Amin Mahfud. Ia menyatakan, naskah tersebut telah dicabut dan akan diganti dengan materi ujian yang lain.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa yang terlibat dalam perombakan kurikulum sekolah kedinasan Kemenhub? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan.
-
Bagaimana pemikiran Notodiharjo memengaruhi Kartosoewirjo dalam memahami ajaran Islam? Notodiharjo menanamkan pemikiran Islam modern ke dalam alam pemikiran Kartosoewirjo.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Soal ujian itu ditarik dan diganti dengan soal cadangan yang tidak bermuatan khilafah. Kita ganti dengan soal lain yang akan diujikan tersendiri dalam ujian susulan," katanya, Kamis (5/12).
Dia mengakui, naskah ujian bermuatan kata-kata khilafah itu muncul pada mata pelajaran fiqih yang akan diujikan kepada siswa kelas XII MA di seluruh wilayah Kediri Utara. Naskah itu baru ditemukan di lima MAN di Kabupaten Kediri dan satu MAN di Kota Kediri.
"Dari enam Madrasah itu, hanya satu MAN di Kota Kediri yang telah mengujikan. Sementara lima MAN di Kabupaten Kediri belum diujikan ke siswa. Jadi, naskah ujian itu hanya ditemukan di Kediri, tidak di semua daerah di Jatim," kata Amin.
Naskah Dicabut agar Tak Salah Dipahami
Amin mengaku telah melakukan pengecekan terhadap soal tersebut. Amin pun memastikan akan mencabut soal ujian itu, agar tidak disalahpahami oleh para siswa.
"Kami mohon maaf atas kejadian ini, terkait dengan soal fiqih yang diujikan di MAN wilayah kerja Kediri Utara. Saya pastikan soal itu akan diganti soal cadangan," katanya.
Dia menjelaskan, naskah dalam soal itu berisi materi tentang pemerintahan Islam, menjadi salah satu bahasan pada kurikulum Madrasah Aliyah (KMA) Nomor 165 tahun 2014. Namun, titik tekan dari materi ini sebenarnya adalah pada aspek perkembangan kehidupan.
Materinya menjelaskan tentang perkembangan pemerintahan Islam setelah Nabi Muhammad S.A.W. wafat, dari Khulafaur Rasyidin hingga Turki Utsmani. Keberadaan materi ini sempat viral di media sosial. Kini Kanwil Kemenag Jatim memastikan mencabut soal-soal ujian tersebut.
(mdk/ray)