Kemenhub fokus benahi keselamatan pelayaran di Danau Toba
Tenggelamnya KM Sinar Bangun, Senin (18/6), membuat semua pihak tersentak dan menyadari buruknya sistem keselamatan pelayaran di Danau Toba. Berbagai pembenahan pun dilakukan pascatragedi yang menyebabkan 164 orang hilang dan 3 meninggal dunia itu.
Tenggelamnya KM Sinar Bangun, Senin (18/6), membuat semua pihak tersentak dan menyadari buruknya sistem keselamatan pelayaran di Danau Toba. Berbagai pembenahan pun dilakukan pascatragedi yang menyebabkan 164 orang hilang dan 3 meninggal dunia itu.
Kementerian Perhubungan misalnya, akan menggelar pendidikan kesyahbandaran dan keselamatan pelayaran di seluruh pelabuhan yang ada di Danau Toba.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
"Kami akan melakukan pendidikan di warga di Danau Toba. Hari ini saya membuka kursus untuk 100 orang untuk memenuhi pendidikan safety dan kesyabandaran, dan yang lain adalah operasi selama ini bersama TNI Polri, agar amanah sesuai peraturan," ucap Menteri Perhubungan, Budi Karya di Medan, Kamis (5/7).
Dia mengatakan sudah saatnya Pemerintah Indonesia hadir langsung ke Danau Toba untuk melakukan penataan pelayaran. Harapannya, tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun tidak terulang lagi.
Pihak Kemenhub juga berkoordinasi dengan Kemendagri dan Kemenpan RB untuk pembenahan itu. Mereka membahas pelayanan kapal ASDP yang dilakukan provinsi.
"Operasional bisa dilakukan provinsi dan kabupaten, tapi kompetensi tentang pengawasan dari pusat," sambungnya.
Pemerintah akan melakukan penelitian mengenai prosedur perkapalan, keselamatan, dan lainnya. Akan ada format baru pada pelayaran di Danau Toba, karena selama ini hanya daerah dan kabupaten.
"Kami akan masuk dalam kompetensi. Kita butuhkan satu format tertentu yang akan direkomendasikan Menpan RB," jelas Budi.
Salah satu bagian yang juga akan dilakukan adalah membangun sarana yang bagus sesuai standar di Danau Toba.
"Sehingga tidak dijumpai lagi kapal-kapal yang tidak memenuhi standar," sebut Budi.
Seperti diberitakan KM Sinar Bangun terbalik dan karam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal itu diperkirakan membawa sekitar 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Dari jumlah itu, baru 24 orang yang ikut dalam kapal telah ditemukan, 3 di antaranya dalam kondisi meninggal dunia. Dari pendataan yang dilakukan, Basarnas menyatakan terdapat 164 yang hilang bersama kapal karam itu.
Baca juga:
Kemensos gelontorkan Rp 2 miliar untuk keluarga korban KM Sinar Bangun
Tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun pukul pariwisata Samosir
Kapolri perintahkan Polair bantu Dishub awasi kapal penyeberangan
Mensos bakal temui keluarga korban KM Sinar Bangun dan KM Lestari
Momen-momen Ratna Sarumpaet berdebat hebat yang bikin heboh
Fadli Zon puji Ratna Sarumpaet debat Luhut depan korban KM Sinar Bangun