Kemensos beri santunan korban ledakan bom Gereja Oikumene
Pemerintah melalui kementerian sosial memberikan bantuan keuangan kepada keluarga balita korban ledakan bom Gereja Oikumene, Kamis (17/11). Bantuan itu diserahkan di RSUD Abdul Wahab Syachranie, Jalan Palang Merah, Samarinda.
Pemerintah melalui kementerian sosial (Kemensos) memberikan bantuan keuangan kepada keluarga balita korban ledakan bom Gereja Oikumene, Kamis (17/11). Bantuan itu diserahkan di RSUD Abdul Wahab Syachranie, Jalan Palang Merah, Samarinda.
Tiga balita masih dirawat di ruang Pediatry Intensive Care Unit(PICU) adalah balita perempuan TH (2,5) dan AKS (2) serta balita laki-laki AS (5). "Saya bertemu dengan orangtua balita IM (yang meninggal) dan sampaikan duka cita dari kementerian sosial. Saya tadi juga jenguk balita lainnya di rumah sakit," kata perwakilan Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Lenita Sofyan, kepada wartawan di Samarinda, Kamis (17/11).
Lenita terenyuh saat melihat kondisi balita TH, di mana hingga saat ini masih dalam masa kritis. Meski begitu, balita TH, kata Lenita, terlihat sangat kuat meski wajahnya dan badannya, mengalami luka bakar hingga 50 persen.
"Saya lihat dari dekat balita (TH) itu, dia sedang tidur, jadi saya tidak ajak komunikasi. Khawatir nanti kalau bicara mukanya merah.Kalau balita perempuan lain (AKS) tidak terlalu berat," ujar Lenita.
"Saya bicara dengan ibunya dan ibunya menangis. Kami dari kemensos, menyampaikan duka cita mendalam, ijut bersedih karena korbannya adalah semua anak-anak. Sangat tidak layak, kita sebagai umat beragama kok begini? Ini perbuatan individu, bukan soal agama," tambahnya.
Lenita menambahkan, pihaknya memberikan santunan Rp 15 juta kepada balita IM dan tiga balita korban ledakan lainnya masing-masing Rp 5 juta. "Sebagaimana disampaikan dari ibu menteri (Mensos Khofifah Indar Parawansa), bantuan materi dan kita mendoakan agar keluarga tabah," demikian Lenita.
-
Siapa yang hadir dalam sosialisasi Kemendag? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Bagaimana Kemendag melakukan sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang dilakukan Irjen Kementan di Manggarai Barat? Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka memantau jalannya Inseminasi Buatan (IB) di Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
-
Siapa yang mengajak petani di Sulawesi Selatan untuk memanfaatkan bantuan dari Kementan? Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, mengajak para petani di wilayahnya untuk memanfaatkan bantuan kementan secara optimal, terutama dalam meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Baca juga:
Mensos janjikan santunan Rp 15 juta untuk keluarga Intan korban bom
Menkeu pastikan Rp 15 juta untuk korban bom Intan Olivia segera cair
Mensos terus koordinasi soal kondisi korban bom gereja di Samarinda
Wiranto soal bocah jadi korban bom: Kita kutuk kenapa begitu kejam
Bantu biaya korban bom Samarinda, Wiranto koordinasi dengan Pemda
Teror bom di mana-mana, DPR desak segera bahas revisi UU Terorisme
Duka bocah 2,5 tahun jadi korban tewas kebiadaban teroris