Kemensos rehabilitasi tujuh anak terduga teroris Surabaya dan Sidoarjo
Kementerian Sosial dalam menjalankan rehabilitasi ini juga tidak sendirian. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga ikut dalam kesatuan untuk menjalankan program pemulihan ini.
Kementerian Sosial menampung tujuh anak terduga teroris Surabaya dan Sidoarjo untuk menjalani rehabilitasi dan deradikalisasi. Anak-anak tersebut diserahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin kepada Kemensos, Selasa (12/6) siang ini dan tiba di Jakarta pada sore hari.
Sekedar mengingatkan, dalam peristiwa teror bom Surabaya dan Sidoarjo, pelaku melibatkan anak-anaknya. Seperti dalam teror Poltabes Surabaya, anak perempuan paling kecil selamat dari ledakan dan ditolong anggota kepolisian. Para pelaku itu juga diketahui rajin memberikan ajaran teror kepada anak mereka.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Siapa yang berkomitmen untuk memperhatikan para penyintas terorisme? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) komitmen perhatikan para penyintas.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
"Tahap awal Kementerian Sosial akan satu perlindungan kepada mereka, pendampingan kepada mereka, utamanya agar mereka bagaimana mengembalikan kepercayaan diri mereka dan pada gilirannya nanti kita akan mengikis paham radikal yang merupakan ajaran orangtuanya dulu ini kita harus pastikan bahwa itu kita akan bersihkan dari paham radikalisme itu tentu ini perlu waktu," ujar Menteri Sosial Idrus Marham usai menyambut kedatangan tujuh anak itu di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (12/6).
Ketujuhnya saat ini menjadi tanggungjawab Kemensos dan dibawa ke tempat yang aman selama menjalani rehabilitasi. Kondisi anak-anak tersebut, menurut Idrus, sudah mulai pulih secara fisik dan psikis. Dia memastikan Presiden Joko Widodo akan menjamin anak-anak itu termasuk juga anak korban bom tanpa terkecuali.
"Mereka sempat ketawa-ketawa, tentu perlu waktu untuk mengembalikan kepercayaan dirinya perlu waktu agar supaya pikiran terkait paham radikalisme itu perlu kita dampingi," kata Idrus.
Idrus belum bisa memastikan akan sampai berapa lama anak-anak ini ditangani Kemensos. Ketika ditanyakan apakah anak tersebut akan dikembalikan ke pihak keluarganya, Idrus menuturkan akan ada tahapan berikutnya sebelum memutuskan nasib anak tersebut.
"Nanti ada parameter tersendiri kita lihat perkembangannya baik sisi fisiknya kesehatannya, bagaimana psikologinya yang paling penting adalah pemahaman tentang ajaran agama dan betul bersih tentang ajaran radikalisme," ucap Idrus.
Kementerian Sosial dalam menjalankan rehabilitasi ini juga tidak sendirian. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga ikut dalam kesatuan untuk menjalankan program pemulihan ini.
"Penanganan korban dilakukan secara terpadu dan menyeluruh, berkesinambungan dan arahan prinsip dari Jokowi, tidak boleh terputus. Kita dapat proyeksi kalo tangani serius maka pelan pasti paham radikalisme dan terorisme dapat kita netralkan," tutup Idrus.
Baca juga:
Jaringan teror baru rasa lama
Hidup mantan napi teroris
Imam Besar Istiqlal nilai perlu kerja keras tangani masalah terorisme
BNPT pantau ratusan WNI pulang dari Suriah, dari tempat tinggal sampai pergaulan
Dibanding Koopsusgab, pemerintah didesak bentuk satuan operasi kontra radikalisme
Komisi III DPR pertanyakan kinerja BNPT untuk bina napi terorisme