Jalani Rehabilitasi dengan Melukis di Tembok, Ini Potret Hasil Karya Lukis para Pasien Gangguan Jiwa di Semarang
Para pasien RSJ Dr. Amino Gondhohutomo Semarang mengikuti kegiatan melukis. Bagaimana potret hasil karya mereka?
Beragam gambar terlukis di tembok mulai dari gambar kehidupan bawah laut, gambar kawasan permukiman penduduk, gambar hewan dan monster, dan lain sebagainya.
Tak banyak yang menyangka bahwa gambar-gambar itu merupakan buah karya dari para pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Amino Gondohutomo Kota Semarang. Dengan dibimbing Komunitas Semarang Sketch Walk, para pasien menggoreskan kuas dengan aneka warna di tembok sisi kiri gerbang masuk rumah sakit.
-
Apa yang dilukis oleh seniman Rembang di tambak garam? Lukisan tersebut menceritakan tentang sosok petani garam beserta unsur pendukungnya yaitu empat elemen alam berupa bumi, air, sinar matahari, dan angin serta tiga elemen kultur yaitu budaya Tiongkok, Jawa, dan Islam.
-
Apa yang dipamerkan seniman? Kedua belas seniman bergiliran menampilkan karya mereka di empat studio seni langsung per bulan selama tiga bulan ke depan.
-
Dimana mural BPJS Ketenagakerjaan dibuat? Mural tersebut sebagai kampanye BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka menyebarluaskan brand awareness kepada masyarakat.
-
Kenapa seniman Rembang melukis di tambak garam? Kegiatan itu digelar untuk menumbuhkan slogan Rembang sebagai Kota Garam.
-
Bagaimana proses pembuatan lukisan di tambak garam? Butuh waktu tiga hari dengan melibatkan 10 personel dan 4 ton garam untuk membuat lukisan.
-
Apa yang digambarkan di mural? Adegan-adegan kehidupan selama Dinasti Tang menghiasi dinding makam, pintu, koridor, dan platform tempat peti mati ditempatkan. Langit-langit kubah ruang tersebut dilukis dengan gambar yang mungkin merupakan naga dan burung phoenix.
Lalu seperti apa potret dari lukisan-lukisan mereka?
Jadi Metode Rehabilitasi
Dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (7/8), kegiatan melukis mural ini merupakan salah satu metode rehabilitasi sosial untuk pasien penyakit jiwa. Untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut, para pasien jiwa terlebih dahulu dinilai kemampuan serta minat bakatnya di bidang seni.
“Salah satu bentuk kegiatan rehabilitasi sosial yang kita lakukan adalah dengan menyalurkan minat bakat dari pasien terutama dalam kegiatan seni melukis. Kami ingin menyampaikan pada masyarakat luas bahwa pola rehabilitasi di RSJ Dr. Amino bukan hanya terkait dengan farmakologi, namun juga terkait pola rehabilitasi sosial seperti yang saat ini kita lakukan,” kata Prihatin Imam Nugroho.
Ungkapkan Perasaan Bahagia
Acara melukis itu mengusung tema kebahagiaan. Dengan adanya kegiatan ini, Komunitas Sketch Walk Semarang berharap para pasien jiwa bisa menyalurkan kreativitasnya melalui lukisan.
“Dengan adanya kegiatan ini, harapannya mereka punya rasa bahagia terutama dalam berkarya. Jadi ada warna-warna yang indah, dan kita juga membebaskan mereka untuk berkreasi dengan warna yang tersedia. Di sini kita hanya mengarahkan,” kata Ketua Komunitas Semarang Sketch Walk Ratna Savitri, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
Menurut Ratna, para pasien jiwa sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka pun juga bisa menjalin interaksi dengan para anggota komunitas Semarang Sketch Walk dengan baik.
Selain sebagai metode terapi, acara melukis di tembok itu juga dilakukan untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia.
Sarana Curahkan Kegundahan Hati
Bagi para pasien jiwa, aktivitas melukis bisa dijadikan sarana untuk mencurahkan kegundahan hati. Menurut Pskiater RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta, Maria Rini Indriati, dengan melukis para pasien bisa menunjukkan ekspresi emosi yang sedang dialaminya.
“Apakah mereka itu sedang sedih, gusar, atau marah, semua itu akan terpancar dari ekspresi mereka. Mungkin rasa kesepian itu bisa digambarkan lewat lukisan warna saja dan gambar kecil berupa orang sendirian,” kata Maria dikutip dari Liputan6.com pada 24 Oktober 2019 lalu.
Tidak Semua Pasien Bisa Ikut
Maria menambahkan, dengan melukis pasien bisa menceritakan emosi yang sedang ada dalam pikiran. Bahkan melukis bisa meredakan ketegangan yang dialami pasien.
Meski begitu, tak semua pasien bisa mengikuti pasien tersebut. Hanya pasien jiwa yang sudah mulai tenanglah yang bisa mengikutinya.
“Jadi dia sudah dapat assessment dari psikolog apakah sudah bisa ikut terapi rehab. Nanti terapinya tergantung hari, hari ini melukis, besok olahraga, dan sebagainya,” ujar Maria.