Keren, pelajar MAN 1 Surakarta ciptakan robot deteksi korban bencana
Robot survivor ciptaan Amadeo Ahnaf dan Salma Sonia Jneina Sagiri tersebut berhasil meraih juara tiga dalam kompetisi robotik tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama pada tanggal 3-4 November 2018 di Depok sekaligus meraih predikat 'the best original idea'.
Siswa program Boarding School Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta menciptakan sebuah inovasi berbentuk robot. Robot itu mampu mendeteksi posisi korban masih hidup di lokasi bencana alam.
"Dua siswa program Boarding School MAN 1 Surakarta tersebut, yakni Amadeo Ahnaf yang duduk di kelas XI IPA 1 dan Salma Sonia Jneina Sagiri (kelas XI IPA 2), yang menciptakan robot survivor pencari korban bencana alam yang selamat," kata Prihantoro Eko Sulistyo, guru fisika dan pendamping siswa MAN 1 Surakarta di Solo. Demikian dikutip Antara, Rabu (7/11).
-
Siapa yang menginspirasi dengan semangatnya mengajar ngaji? Meski berada dalam keterbatasan, semangatnya berbagi ilmu agama kepada anak-anak benar-benar menginspirasi. Syarif, menjadi contoh sosok yang kuat menjalani kehidupan meski fisiknya berbeda dari kebanyakan.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa yang menjadi pendakwah muda inspiratif? Jeffry Al-Buchori memiliki nama populer Uje, adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang bisa menjadi inspirasi bagi kita? "Jadilah seseorang yang memberikan inspirasi kepada orang lain."
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
Prihantoro Eko Sulistyo menjelaskan, robot ciptaan dua siswa MAN 1 Surakarta tersebut sebelumnya mengikuti kompetisi robotik tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama. Kegiatan ini sudah memasuki tahun keempat, tetapi siswanya baru mengikuti kompetisi dua tahun terakhir.
Pada kompetisi 2017, MAN 1 Surakarta berhasil meraih juara satu robot tempat sampah kategori rancang bangun mekanika atau discovery robot yang diselenggarakan oleh Kemenag di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Kemudian pada kompetisi 2018 dengan tema besar tentang mitigasi bencana menyikapi kejadian bencana alam yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, siswa MAN 1 Surakarta memutuskan menciptakan robot pencari korban selamat.
Robot survivor ciptaan Amadeo Ahnaf dan Salma Sonia Jneina Sagiri tersebut berhasil meraih juara tiga dalam kompetisi robotik tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Agama pada tanggal 3-4 November 2018 di Depok sekaligus meraih predikat 'the best original idea'.
Salma Sonia Jneina Sagiri mengatakan Indonesia merupakan negara yang terletak di antara tiga lempengan tektonik, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik, sehingga Indonesia sering dilanda bencana alam, seperti gempa dan gunung meletus.
Peristiwa bencana alam belum lama di Indonesia diguncang gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Suwalesi Tengah (Sulteng). Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo yang terjadi pada 28 September 2018 menimbulkan gelombang tsunami. Bencana itu, telah mengakibatkan bangunan rusak dan memakan ribuan korban jiwa meninggal, luka-luka, dan hilang.
Menurut Salma berdasarkan latar belakang tersebut dirinya bersama Amadeo Ahnaf terpanggil untuk membuat robot yang bertujuan untuk membantu tim SAR dalam mencari korban yang masih hidup yang diberi nama 'The Survivor'.
"Robot ini mampu mengidentifikasi posisi korban yang masih hidup di lokasi bencana karena dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia. Robot itu, akan memudahkan tim SAR dan relawan untuk mengevakuasi korban," kata Salma yang mendapat pedali perunggu tingkat nasional "Robotics Competition 2018".
Menurut Salma untuk membuat robot survivor tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp6 juta. Komponen robot survivor ini meliputi, ultrasonic sensor SRF05, adrafruit AMG88331R thermal camera, compass sensor HMC5883L, IC2560 board with arduino mega 2560, standard servo, rover 5 robot chassis dan 800mAh Li-Po battery 12 V.
Menurut Salma robot tersebut mampu mendeteksi suhu badan korban bencana alam yang selamat tertimbun reruntuhan dengan radius sekitar tujuh meter. Suhu tubuh yang mampu terdeteksi robot ini adalah 30-40 derajat celcius.
"Untuk membuat robot survivor ini tidak mudah. Kami membutuhkan waktu selama satu bulan untuk menyelesaikan robot ini. Kami sempat mengalamu kesulitan ketika merancang penjapit komponen robot itu," kata Salma.
Baca juga:
Hidupi adik kandung, remaja di Karanganyar sekolah sambil jualan cilok
Bikin aplikasi game matematika, siswi asal Jember juara 1 lomba Kemendikbud
Reza Mangar, bocah pemanjat tiang bendera di Ambon dapat rumah baru
80 Siswa Afghanistan bakal tukar pikiran dengan para santri di Indonesia
Sepeda Jokowi untuk Joni tiba di Kupang, rumahnya mulai direnovasi
Terkuak alasan Danil asal Maratua panjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus
Mendag beri beasiswa pada siswa pemanjat tiang bendera asal Pulau Maratua