Kesal Anaknya Terus Menangis, Slamet Pukul Korban Hingga Tewas
Polres Metro Tangerang menangkap Slamet Nurdin (24), pembunuh anaknya sendiri. Pelaku nekat membunuh lantaran kesal korban yang masih berusia 5 bulan selalu menangis, Rabu (6/2).
Polres Metro Tangerang menangkap Slamet Nurdin (24), pembunuh anaknya sendiri. Pelaku nekat membunuh lantaran kesal korban yang masih berusia 5 bulan selalu menangis, Rabu (6/2).
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim mengatakan, Slamet Nurdin dijerat pasal berlapis tentang Perlindungan Anak dan pasal pembunuhan sesuai Pasal 76 juncto Pasal 80 ayat 3 dan ayat 4 UU RI No.35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 44 tentang menghilangkan nyawa korban.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Kapan tahnik bayi dilakukan? Praktik tahnik bayi yang baru lahir disyariatkan oleh Allah melalui petunjuk Rasulnya dengan cara menyuapinya sedikit buah kurma yang sudah dikunyah dan dibasahi.
-
Apa dampak buruk berteriak pada anak? Masalah lain yang juga mungkin muncul adalah kebiasaan ini tidak mengajarkan anak secara tepat mengenai bagaimana cara mengendalikan perilaku mereka. Hal ini bisa berdampak buruk secara jangka panjang dan membuat anak jadi sering berteriak juga.
"Pelaku atas perbuatannya, terancam dihukum 12 tahun penjara," ucap Abdul Karim.
Peristiwa tersebut bermula saat pelaku menggendong korban yang menangis. Pelaku yang merasa kesal dan kelelahan usai bekerja, memukul anaknya di bagian dada dan perutnya beberapa kali. Sehingga korban tak bersuara lagi.
Melihat kondisi korban sudah tak berdaya, pelaku meletakkan dan membiarkannya di ayunan. Saat itu, ia menambahkan, istrinya pun melihat keadaan korban dan menanyakan kejadian tersebut.
"Karena panik melihat korban tak bergerak, istrinya menanyakan apa yang terjadi, pelaku mengajaknya untuk membawa korban ke rumah sakit di Kalideres," kata Abdul.
Saat tiba di rumah sakit dan melalui hasil pemeriksaan terhadap korban, pihak rumah sakit menyatakan korban sudah meninggal dunia.
"Saat itu juga pelaku berterus terang kepada istrinya jika telah memukul korban hingga tewas. Istrinya pun langsung menghubungi Kepolisian untuk menangkap suaminya," terang Abdul Karim.
Abdul menuturkan, pelaku saat ditangkap mengakui perbuatannya telah menghilangkan nyawa korban.
"Jadi pelaku sendiri juga pernah memukul korban beberapa kali sebelum kejadian yang menewaskan itu. Berdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena terjadi pendarahan dan patah tulang iga," kata Abdul.
Baca juga:
Balita di Palembang Ditemukan Tewas Tergantung di Jendela Rumah
Pemancing Temukan Petugas Kebersihan Situ Pondok Jagung Tewas
Lama Hilang, Sarijo Ditemukan Membusuk di Kebun Karet
Mayat ABG Tanpa Busana Ditemukan di Kali Ciliwung
Warga Pekanbaru Temukan Sosok Mayat Perempuan di Perkebunan Sawit
Wanita Diduga Tunawisma Ditemukan Meninggal di Depan Rumah Sakit Sundari