KH Maimun Zubair Wafat di Mekkah
Informasi yang dihimpun, Mbah Moen wafat di RS An Noor Alfatihah, Saudi Arabia.
Umat Islam berduka. Ulama sepuh KH Maimun Zubair wafat di Mekkah hari ini, Selasa (6/8) sekitar pukul 04.17 waktu setempat. Mbah Mun wafat pada usia 90 tahun.
Berita duka tersebut dibenarkan oleh Waketum PPP Arwani Thomafi saat dikonfirmasi.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Apa yang menjadi ciri khas makam Mbah Buyut Modjo? Makamnya berupa bangunan dengan pagar hitam dan papan nama di bagian depan. Bagian dalam makam tampak bersih. Di antara kedua nisan terbungkus kain mori, di atasnya bunga pemberian orang ziarah tampak sudah kering
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks tentang Budi Arie mundur? Di media sosial beredar jika Budi Arie resmi mundur dari jabatan sebagai Menkominfo, pada 1 Juli 2024. Narasi tersertakan video yang menampilkan Budi Arie sedang berjalan mundur.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Iya benar," kata Arwani.
Informasi yang dihimpun, Mbah Moen wafat di RS An Noor Alfatihah, Saudi Arabia.
KH Maimun Zubair lahir di Sarang, Rembang, pada 28 Oktober 1928. Beliau mengasuh pesantren al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Dikutip dari situs Nahdlatul Ulama, Mbah Mun merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Dia juga murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.
Beliau mengaji di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, ia juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.
Pada umur 21 tahun, Maimun Zubair melanjutkan belajar ke Makkah Mukarromah. Perjalanan ini, didampingi oleh kakeknya sendiri, yakni Kiai Ahmad bin Syuáib. Di Makkah, Kiai Maimun Zubair mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.
Kiai Maimun juga meluangkan waktunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa, di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lain. Kiai Maimun juga menulis kitab-kitab yang menjadi rujukan santri. Di antaranya, kitab berjudul al-ulama al-mujaddidun.
Selepas kembali dari tanah Hijaz dan mengaji dengan beberapa kiai, Kiai Maimun kemudian mengabdikan diri untuk mengajar di Sarang, di tanah kelahirannya. Pada 1965, Kiai Maimun kemudian istiqomah mengembangkan Pesantren al-Anwar Sarang. Pesantren ini, kemudian menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.
Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak. Ia pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah. Kini, karena kedalaman ilmu dan kharismanya, Kiai Maimun Zubair diangkat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Politik dalam diri Kiai Maimun bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialogkan Islam dan kebangsaan. Demikianlah, Kiai Maimun merupakan seorang faqih sekaligus muharrik, pakar fiqh sekaligus penggerak.
Baca juga:
Ditemani Putranya, Mbah Moen Bertamu ke Kediaman Megawati Soekarnoputri
Ketika Mbah Maimoen Zubair Tolak Naik Alphard dan Pilih Mobil Patwal Polisi
Tasbih Habib Luthfi dan Sorban Hijau Mbah Moen untuk Jokowi
Baliho Gambar Romahurmuziy Akan Diganti Foto Mbah Moen dengan Jokowi-Ma'ruf Amin
Romahurmuziy Tersangka KPK, Mbah Moen Tegaskan PPP Harus Diselamatkan
Mbah Moen Usul Suharso Monoarfa jadi Plt Ketum PPP Gantikan Romahurmuziy