Kisah balita AM tewas dianiaya ayah angkat
Kisah balita AM tewas dianiaya ayah angkat. Keseharian balita AM, mendapatkan perlakuan yang tidak pantas diterimanya sebagai seorang anak. Tabiat Taufik yang tempramental kerap menganiaya balita AM. Itu pun, tanpa sepengetahuan istrinya.
Balita AM (4) yang tinggal di desa Limbung, Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya, tewas di tangan ayah angkatnya, Ibrahim Taufik alias Taufik Abdul (30) usai dianiaya berulang kali. Kisah balita AM menyimpan cerita tersendiri.
Keterangan diperoleh merdeka.com, balita AM, berasal dari keluarga kurang mampu di Sungai Raya. Sejak ibunya meninggal, ayah kandung Yanto tidak berkecukupan menghidupi balitanya.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Bagaimana cara meredakan sariawan pada anak? Sariawan pada anak dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Namun, Anda bisa melakukan beberapa langkah untuk membantu meredakannya. Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda coba: 1. Ketahui Penyebabnya: Pastikan Anda tahu penyebab sariawan pada bayi, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan. 2. Jaga Kebersihan Menyusui: Pertahankan kebersihan payudara ibu dan pastikan setelah menyusui, mulut bayi tetap bersih.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Kapan tahnik bayi dilakukan? Praktik tahnik bayi yang baru lahir disyariatkan oleh Allah melalui petunjuk Rasulnya dengan cara menyuapinya sedikit buah kurma yang sudah dikunyah dan dibasahi.
-
Apa yang ditemukan pada kerangka bayi tersebut? Setelah kematiannya, bayi itu dimakamkan dengan kalung yang terbuat dari 93 manik-manik faience dan vitreous, serta enam manik-manik cornelian, sebuah temuan yang menunjukkan perawatan yang diterimanya dalam hidup dan mati.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
Akhirnya, bayi itu pun menjadi anak angkat Ibrahim Taufik dan Agus Kartina (33), yang juga sejatinya tergolong pasangan suami istri kurang mampu. Taufik bekerja serabutan. Selama pernikahan pun keduanya tidak dikaruniai anak.
Keseharian balita AM, mendapatkan perlakuan yang tidak pantas diterimanya sebagai seorang anak. Tabiat Taufik yang tempramental kerap menganiaya balita AM. Itu pun, tanpa sepengetahuan istrinya.
Peristiwa itu, mengejutkan Kartina yang pulang kembali ke rumah. Hingga dia menemukan balita AM tidak sadarkan diri di dalam rumahnya dan dinyatakan usai dianiaya. Kartina tersadar suaminya usai menganiaya AM.
Kendati demikian, ditemui wartawan Mapolda Kalimantan Barat sore tadi, dia tetap menilai sang suami sosok yang baik meski diakuinya memang tempramental dan kerap marah,
"Suami saya itu baik. Cuma kalau lagi emosi, sulit terkontrol. Saya sering dimarahi, hanya masalah sepele," kata dia, Selasa (7/8).
"Saya ikuti saja, jalani ini semua, ikhlas. Saya tidak mau membela suami saya. Ini murni perbuatan dia, dan dia harus bertanggungjawab. Sudah takdir dan nasib jalani hidup saya, dan saya siap menjalani itu semua," ungkap Kartina.
Sementara, bagi Taufik, tidak banyak yang dia ucapkan. Sambil menitikkan air mata, dia hanya mengakui penyesalannya menganiaya balita AM.
Taufik sendiri, sejak pukul 14.00 WIB siang tadi hingga 1,5 jam lamanya menjalani pemeriksaan kejiwaan oleh tim Dokkes Polda Kalimantan Barat. Kepolisian ingin memastikan kejiwaan Taufik, yang tega menganiaya balita tidak berdosa itu, hanya gara-gara emosi balita AM yang diinginkannya tidur, hanya berpura-pura tidur.
"Pelaku ini emosi, dan tempramen. Tidak ada indikasi gangguan kejiwaan melakukan itu terhadap korban," kata Kasubbag Psipol Bagpsipol Bidang Dokkes Polda Kalimantan Barat Kompol Teguh Purwo Nugroho.
Diketahui, balita AM (4), yang tinggal bersama ayah angkatnya, Ibrahim Taufik alias Taufik Abdul (30), warga Desa Limbung, Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya, tewas dengan luka parah di kepala, usai dihajar ayah angkatnya. Peristiwa itu terjadi Kamis (2/8) pagi, hingga AM pun menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (5/8).
Taufik ditangkap Satreskrim Polresta Pontianak, usai ayah kandung balita AM, Yanto, yang tinggal di Batu Ampar, Kubu Raya, melapor ke Polresta Pontianak, Sabtu (4/8). Taufik pun akhirnya mengakui telah menganiaya balita malang itu. (Saud Rosadi)
Baca juga:
Pura-pura tidur, balita tewas dianiaya ayah angkat
Bocah 3 tahun tewas usai dipukul dan digigit pacar ibunya
Kronologi Choirul pukuli bayinya hingga masuk rumah sakit
Tak tahan dengar tangisan, Agus pukuli bayinya hingga masuk rumah sakit
Ke polisi, ayah tiri aniaya balita di Depok ngaku cuma menyentil hidung
Balita di Depok luka lebam dan patah tulang hidung usai dianiaya ayah tiri