Kisah dokter muda Malang raih penghargaan dari Pangeran Charles
Gamal Albinsaid dinilai memberikan inspirasi pada dunia berkat klinik berobat sistem asuransi sampah.
Gamal Albinsaid (24 ), asal Kota Malang, Jawa Timur meraih penghargaan "The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur" dari Pangeran Charles di Inggris, menyisihkan 511 wirausaha peserta dari 90 negara.
Menurut Gamal Albinsaid di London, penghargaan itu diumumkan Pangeran Charles dalam upacara di Istana Buckingham bersama CEO Unilever, Paul Polman, dan Vice Canchellor dari Universitas Cambridge, Professor Sir Leszek Borysiewicz di hadapan pemimpin organisasi dan perusahaan internasional lainnya.
Gamal mengaku, dirinya terpilih sebagai wirausaha yang memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat dengan sistim Klinik Asuransi Sampah di Kota Malang.
"Saya ingin memberikan ucapan selamat hangat saya untuk Gamal Albinsaid untuk inisiatifnya yang menakjubkan" kata Pangeran Charles dalam acara pemberian penghargaan pada Jumat lalu sebagaimana disampaikan Gamal.
Pangeran Charles, kata Gamal, mengakui ide itu yakni menangani dua masalah pada saat yang bersamaan, sampah dan kesehatan adalah hal yang luar biasa.
Meski begitu, katanya, penghargaan itu tidak penting, bahkan berbahaya karena bisa merusak niat dan ketulusan.
"Karena banyak di antara kita memulai pekerjaan dengan niat yang ikhlas, namun tidak banyak yang bertahan dengan keikhlasannya," katanya dikutip antara.
Penghargaan berupa The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur diterima Gamal Albinsaid setelah melalui seleksi ketat dari tujuh finalis Unilever Sustainable Living Award di seluruh dunia yaitu Anu Sridharan dari India, Blessing Mene dari Nigeria, Surya Karki dari Nepal, Isabel Medem dari Peru, Curt Bowen dari Guatemala, dan Manuel Wichers dari Meksiko.
Gamal Albinsaid memperoleh hadiah sebesar 50.000 Euro sebagai dukungan finansial dan paket mentoring dari Universitas Cambridge yang dirancang secara individu.
Program penghargaan internasional ini didisain untuk menginspirasi pemuda di seluruh dunia untuk menyelesaikan isu lingkungan, sosial, dan kesehatan.
Kompetisi ini mengundang wirausaha yang berusia di 30 tahun ke bawah untuk memberikan solusi yang menginspirasi, praktis dan jelas untuk membantu mewujudkan hidup berkelanjutan.
Baca juga:
Dokter juga butuh hidup!
Dokter keluhkan pendapatan dari pasien BPJS Kesehatan
Ribka: Idealisme dokter sudah luntur!
Bahas kasus dr Ayu, Komisi IX panggil Menkes dan Menkum HAM
Cerita pasien saat melahirkan di klinik dr Bob
-
Siapa yang menginspirasi Pak Sudanto untuk menjadi dokter? Sementara sang ibu berharap Sudanto bisa menjadi dokter. Demi mewujudkan harapan sang ibu, Sudanto pun daftar dan diterima jadi mahasiswa Kedokteran UGM.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang sedang berjuang menjadi seorang dokter? “Selangkah lagi menjadi seorang dokter,” tulis Zahra, adik Awkarin, dalam upayanya mengejar profesi sebagai dokter.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.