Kisah Haru Bocah Kupang Terpaksa Wisuda di Rumah karena Sakit Jantung
Suka cita wisuda PAUD Bunga Mawar di Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, NTT, Senin (19/6), berubah menjadi haru. Rasa sedih dan iba muncul setelah seorang peserta didik, Jeniffer Katu Lote (6), diumumkan tak bisa ikut wisuda karena mengidap penyakit jantung di usianya yang masih sangat belia.
Suka cita wisuda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bunga Mawar di Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (19/6), berubah menjadi haru. Rasa sedih dan iba muncul seorang peserta didik, Jeniffer Katu Lote (6), diumumkan tak bisa ikut wisuda karena mengidap penyakit jantung di usianya yang masih sangat belia.
Jeniffer selama ini tinggal bersama neneknya. Dia dirawat seadanya di rumah.
-
Bagaimana cara mengatasi lemah jantung secara umum? Mengidentifikasi penyebab lemah jantung dapat membantu dalam mencegah dan mengelola kondisi ini. Penting untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan dan menjaga tekanan darah serta kadar kolesterol dalam batas normal. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika Anda mengalami gejala yang mungkin terkait dengan lemah jantung.
-
Bagaimana cara mengatasi jerawat punggung? Jerawat pada kulit dapat diobati oleh dokter ahli kulit, dokter keluarga, dan dokter anak. Bintik-bintik dapat diobati secara mandiri di rumah dengan resep obat dari dokter.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit jantung pada anak muda? Mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya olahraga rutin, pola makan sehat, istirahat yang cukup, serta menjauhi kebiasaan merokok.
-
Mengapa jengkol bisa mencegah penyakit jantung? Alasannya adalah karena jengkol memiliki kandungan vitamin yang bisa membantu memperlancar peredaran darah. sumbatan akibat plak yang menempel pada pembuluh darah yang hilang akan memperlancar peredaran darah.
-
Apa yang dapat memicu gangguan irama jantung? Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menyatakan bahwa stres dan konsumsi kafein merupakan dua faktor utama yang dapat memicu aritmia.
-
Apa itu senam jantung? Senam jantung, atau yang sering disebut juga kardio, adalah jenis latihan fisik yang meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.
Acara wisuda dan melepas peserta didik digelar di Kantor Desa Letbaun awalnya berlangsung meriah. Namun tiba-tiba suasana berubah menjadi sedih, setelah pengelola PAUD menjelaskan bahwa salah satu peserta didik tidak bisa hadir untuk diwisuda.
Pengelola PAUD mengatakan, siswa atas nama Jeniffer Katu Lote tidak bisa ikut karena sedang dalam kondisi sakit. "Seharusnya jumlah siswa yang diwisuda 12 orang, namun salah satu dari mereka tidak ikut karena sedang sakit. Padahal anak itu mati-matian mau ikut pakai toga," jelasnya.
Kesedihan dirasakan seluruh orang tua siswa, guru, dan seluruh tamu. Tak terkecuali Kepala Desa Letbaun Carlens Horison Bising yang hadir pada acara itu.
Carlens bersama perwakilan Camat Semau, Yarit Timung menyarankan agar seluruh hadirin mengunjungi Jeniffer, sekaligus mewisudanya di rumah. Seluruh hadirin dibuat sedih saat bocah itu meneteskan air mata setelah dipakaikan toga, diberikan sertifikat kelulusan, boneka, dan bunga dari pengelola PAUD.
Saat dikunjungi, Jeniffer tidak bisa banyak bergerak. Kakinya bengkak, sedangkan tangannya tidak bisa digerakkan karena akan mengganggu pernapasannya.
"Saat kita kunjungi dia menangis, kita pakaikan dia toga dan buat dia seolah-olah sedang wisuda seperti teman-temannya. Dia tidak bisa gerak banyak karena nanti napas sesak," ujarnya, Senin (19/6).
Bunda PAUD Desa Letbaun Dewi Rahayu Sukmawati Gah yang prihatin terhadap kondisi Jeniffer langsung meminta Kepala Desa dan aparaturnya untuk membantu mengurus administrasi kependudukan serta BPJS. Dia berharap agar bocah itu segera mendapatkan perawatan medis.
"Ini sangat urgent sehingga saya minta Pemerintah Desa memberikan perhatian khusus, agar penyakit Jeniffer segera ditangani pihak medis, karena kondisinya sangat memprihatinkan," tutupnya.
(mdk/yan)