KM Majestic diteror bom, pelakunya pelajar SMU
Polisi masih memeriksa pelaku.
Resmob Manguni Polda Sulut bekerjasama dengan jajaran Polsek Siau Barat, berhasil mengamankan pelaku teror bom KM Majestic, Selasa (19/4). Saat ditangkap, pelaku berinisial ES alias Edgar (15), ternyata masih berstatus pelajar SMU di kota Tagulandang.
Bersama tersangka turut disita barang bukti sebuah telepon seluler merek, Galaxy diduga digunakan melakukan teror. Pelaku diamankan di rumahnya di Desa Barangka Pehe, Kecamatan Tagulandang, Sitaro, Sulawesi Utara.
"Setelah melakukan penyelidikan secara cyber, petugas berhasil mengetahui keberadaan pelaku dan mengunci target. Kemudian petugas meluncur secara senyap namun akurat dan menangkap pelaku," kata Direskrimum Polda Sulut, Kombes Pol Pitra Ratulangi.
Berdasarkan interogasi petugas, pelaku mengaku menebar ancaman teror dilakukan hanya untuk iseng. Saat ini pelaku digelandang ke Mapolda Sulut buat pengembangan, kemudian proses hukumnya akan diserahkan ke Polresta Manado.
Informasi dihimpun merdeka.com, pelayaran kapal KM Majestic dengan rute Manado-Sitaro-Tahuna, Minggu (17/4) lalu, digegerkan dengan adanya ancaman teror bom. Kejadian berawal saat kapal berada di perairan Talise, Manado, dan menerima laporan petugas kantor di Manado.
Laporan petugas bernama Yeni menyatakan, salah satu karyawati menerima pesan pendek berisi ancaman bom, dan memerintahkan kapal berbalik arah kembali ke Manado.
"Balik ke Manado atau kapal akan meledak saya ada di kapal ini," tulis peneror dalam pesannya.
Sontak saja penumpang kapal menjadi ketakutan. Saat itu, sederet pejabat Pemkab Sitaro, antara lain Wakil Bupati Siska Salindeho, Sekda Adry Manengkey, Asisten II, serta sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ikut dalam pelayaran itu.
Kadis Perhubungan Pemkab Sitaro, Djhoni Muntiaha, yang menerima laporan langsung menghubungi Kapolsek Urban Siau Barat, Kompol Haris Bingku. Harris langsung melaporkannya ke Polda Sulut dan langsung bergerak cepat ke Pelabuhan Ulu Siau. Beruntung, kapal tiba sesuai jadwal dan seluruh penumpang tiba dengan selamat. Semua penumpang baik yang turun di Siau maupun yang akan melanjutkan perjalanan ke Tahuna diperiksa ketat. Seluruh telepon selular digeledah, tetapi tidak didapati pelaku dengan nomor telepon pengirim ancaman.