Korban Meninggal akibat Ledakan saat Ngaben Massal di Bali Bertambah Jadi Tiga Orang
Korban meninggal dunia terkait ledakan saat Upacara Ngaben Massal di Desa Belega, Blahbatuh, Gianyar pada Jumat (19/8) bertambah satu menjadi tiga orang. Korban ketiga bernama I Kadek Dwi Putra Jaya (30) yang mengalami luka bakar 74 persen akhirnya meninggal dunia di RSUP Sanglah.
Korban meninggal dunia terkait ledakan saat Upacara Ngaben Massal di Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar pada Jumat (19/8) bertambah satu menjadi tiga orang. Korban ketiga bernama I Kadek Dwi Putra Jaya (30) yang mengalami luka bakar 74 persen akhirnya meninggal dunia dalam perawatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr IGNG Ngoerah atau RSUP Sanglah Denpasar.
"Di mana (korban) mengalami luka bakar lebih dari 74 persen ditambah lagi dengan adanya tanda-tanda trauma jalan napas. Angka kematian pada kasus luka bakar di atas 50 persen itu cukup tinggi," kata Agus Roy Rusly Hariantana Hamid, staf Medis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUP Prof IGNG Ngoerah, Senin (29/8).
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa di Gianyar? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Mengapa gempa bumi di Gianyar terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
-
Bagaimana intensitas gempa di Gianyar dirasakan oleh warga? Di wilayah Gianyar getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk melintas pada siang hari. Selain itu, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
-
Kapan Tarian Gending Sriwijaya resmi ditampilkan? Resmi Ditampilkan Setelah melewati rangkaian percobaan, Tari Gending Sriwijaya resmi dibawakan pada tanggal 2 Agustus 1945 dalam rangka menyambut pejabat Jepang dari Bukittinggi.
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Ia menyebutkan bahwa penyebab kematian korban adalah kegagalan napas karena faktor metabolik akibat luka bakar yang dalam. Luka itu tidak bisa ditutup segera dengan jaringan kulit yang sangat minim.
"Luka bakarnya itu sampai grade tiga, sampai ke dalam otot, sehingga sangat sulit sekali mengembalikan jaringan yang sudah mati. Kedua, untuk menggantikan jaringan yang mati itu, tidak ada donor pada pasien itu," imbuhnya.
Korban Meninggal Sabtu Malam
Pada Sabtu (27/8) pukul 18.15 Wita dilakukan intubasi, yakni pemasangan alat bantu napas karena kondisinya semakin menurun. Selain itu juga diberikan obat tidur. Pada pukul 22.00 Wita korban mengalami gagal napas mendadak. Pasien dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 23.45 Wita.
Sebelumnya, dua korban ledakan tabung minyak kompor pembakaran jenazah saat upacara ngaben massal lebih dulu meninggal dunia di RSUP Sanglah, Sabtu (20/8). Dua korban bernama Bagus Oscar Norizon Ninu dan I Kadek Gian Permana Putra.
Seperti diketahui, tabung minyak kompor pembakaran jenazah meledak saat upacara ngaben atau kremasi massal di Kuburan Desa Adat Selat, Desa Belega Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Jumat (19/8) sekitar pukul 19:30 Wita. Sekurangnya 8 orang mengalami luka bakar dalam peristiwa itu. Tiga di antaranya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSUP Sanglah.
(mdk/yan)