Kronologi Anggota TNI AU Tembak Pemulung Perempuan di Palu
Korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Samaritan Palu.
Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Marsma TNI Bonang Bayuaji mengungkapkan kronologi kejadian.
- Kronologi 3 Pemuda Diserang Membabi Buta pakai Sajam karena Tersinggung, 1 Korban Alami Kebocoran Paru-Paru
- Kronologi 33 Prajurit TNI Serang Warga di Deli Serdang dan Tewaskan 1 Orang, Pangdam Sampai Turun Tangan
- Kronologi Dua Pemuda di Bantaeng Tikam Pensiunan TNI Pengawal Calon Bupati
- Kronologi Kerusuhan di Puncak Jaya Papua Buntut 3 OPM Ditembak TNI, Massa Ngamuk Bakar Mobil Aparat
Kronologi Anggota TNI AU Tembak Pemulung Perempuan di Palu
Seorang prajurit TNI AU diduga menembak pemulung perempuan bernama Jerni (25) di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Samaritan Palu.
Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Marsma TNI Bonang Bayuaji mengungkapkan kronologi kejadian. Dia mengatakan, awalnya ada tiga orang masuk ke rumah dinas TNI-AU di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Palu Selatan.
Ketiganya tertangkap oleh anggota TNI-AU pada Kamis (11/7) petang sekitar pukul 17.30 WITA.
Salah satu prajurit TNI AU yang mendapati warga di pekarangan rumah dinas menegur mereka.
Namun teguran itu tidak diindahkan sehingga TNI AU melepaskan tembakan.
"Masyarakat masuk ke pekarangan rumah dinas loncat pagar, itu artinya tidak tidak berizin," kata Bonang, dikutip dari Antara, Jumat (12/7).
Setelah tertembak senapan angin, korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) terdekat di Kota Palu.
"Sampai di Palu (Jumat) pagi, kami langsung ambil ahli semua kasus ini, semoga mendapat solusi yang terbaik," ujarnya.
Bonang mengatakan, warga yang masuk ke pekarangan rumah dinas TNI harus mengikuti prosedur. Tamu yang berkunjung wajib meminta izin dan lazimnya lewat pintu masuk.
Kondisi Korban
Bonang menjelaskan, korban merupakan warga Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Saat ini, korban dalam keadaan stabil. Akibat terkena tembakan, korban harus menjalani operasi.
"Hingga pagi tadi kondisi korban sangat stabil. Korban dilakukan tindakan operasi kecil oleh pihak RS," ucap Bonang.
Dia memastikan, perawatan medis korban akan dibiayai TNI AU. Pihaknya juga akan memberikan santunan, sebagai bentuk keprihatinan atas peristiwa ini guna meringankan beban keluarga korban.
"Pembiayaan RS seluruhnya kami yang selesaikan," kata Bonang.
TNI AU Duduk Bersama Tokoh Adat
Bonang mengatakan, pihak keluarga, perwakilan rumpun Da'a (sub etnis Kaili), beserta tokoh adat, dan pemerintah daerah setempat telah duduk bersama dengan TNI AU membahas masalah ini untuk dicarikan solusi terbaik.
"Kasus ini diselesaikan secara adat, dan proses hukum tetap kami lakukan terhadap oknum prajurit TNI AU yang terlibat," tutur Bonang.