Kronologi Lengkap Aksi 22 Mei, dari Damai Sampai Muncul Massa Rusuh
Aksi 22 Mei dari sejumlah massa mulai berulah menyebabkan kerusuhan di sekitar gedung Bawaslu.
Demo di depan Bawaslu yang menolak hasil rekapitulasi KPU pada Selasa (21/5) awalnya berjalan dengan damai dan kondusif. Namun pada Rabu (22/5) dini hari aksi 22 Mei dari sejumlah massa mulai berulah menyebabkan kerusuhan di sekitar gedung Bawaslu.
Mabes Polri mengungkap kronologi lengkap mulai awal demo yang berlangsung kondusif hingga aksi 22 Mei berjalan ricuh:
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa yang dirayakan di UGM pada tanggal 19 Desember? Tepat pada hari ini, 19 Desember, UGM merayakan ulang tahun yang ke-74.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang diperingati pada tanggal 23 Juli? Untuk meningkatkan kesadaran, dibentuk peringatan khusus, yaitu Hari Sjogren Sedunia setiap tanggal 23 Juli.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Demo Berawal Kondusif
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal menjelaskan demo yang berlangsung di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat pada Selasa (21/5) siang hingga menjelang petang berjalan kondusif dan damai. Iqbal mengatakan massa yang berkumpul diberikan toleransi waktu untuk menjalankan unjuk rasa.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum batas, waktu demonstrasi di tempat terbuka hanya sampai pukul 18.00 WIB. Namun massa diberi toleransi sampai waktu berbuka dan menjalankan salat tarawih berjamaah.
"Setelah tarawih, pukul 21.00 WIB polisi memberikan imbauan untuk membubarkan diri, akhirnya massa membubarkan diri dengan damai. Kita melakukan konsolidasi untuk tetap berjaga dan menjaga obyek." kata Iqbal di Kemenkopolhukam, Rabu (22/5).
Massa Baru Datang dari Luar Jakarta
Setelah massa membubarkan diri dengan damai, menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal sekitar pukul 23.00 WIB ada massa baru datang yang melakukan provokasi kemudian menjadi situasi mulai tidak kondusif. Beberapa massa berulah secara anarkis dan memprovokasi petugas. Karena situasi mulai tidak kondusif, pihak polisi mendorong massa untuk mundur.
"Kita dorong, Jalan Sabang dan Wahid Hasyim bukan kooperatif tapi menyerang petugas dan masa brutal. Kami terus mengimbau hampir 5 jam hampir dini hari," jelas Iqbal.
Dari insiden tersebut, Polda Metro Jaya mengamankan 58 orang yang diduga sebagai provokator kericuhan. "Dugaan sementara mayoritas dari luar Jakarta. Dan ada beberapa indikasi," kata Iqbal.
Massa yang Rusuh Settingan
Pada pukul 03.00 WIB massa kembali berkumpul. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal mengatakan kurang lebih terdapat 200 massa yang berkumpul KS Tubun.
"Massa tersebut sudah disiapkan dan di-setting. Seperti biasa kami melakukan imbauan. Polres Metro Jakarta Barat dibantu tokoh masyarakat pemuka FPI karena di situ markas FPI. Alhamdulillah ada komunikasi," ujar Iqbal.
Iqbal mengatakan massa yang berkumpul merupakan massa yang sudah disiapkan. Walau komunikasi sudah berjalan, nyatanya massa tersebut bergerak menyerang asrama Brimob di Petamburan.
"Mereka menyerang dengan batu, molotov, memang ada piket di asrama Brimob dan campur dengan polisi lain di halau dengan gas air mata. Tapi massa terus masuk ke asrama dan melakukan pengrusakan. Yang brutal lagi membakar beberapa kendaraan. Baik itu kendaraan pribadi maupun dinas. Sampai pukul 05.00 WIB massa masih di lokasi. Di situ memang ada beberapa massa yang terluka," jelas Iqbal.
Mengamankan 11 Orang
Akibat kerusuhan di Asrama Brimob, Petamburan Jakarta Barat, polisi mengamankan 11 orang. Selain itu terdapat kendaraan dinas dan pribadi yang rusak akibat dari kerusuhan tersebut.
"Mobil yang rusak 11 unit kerusakan bervariasi. Dan mobil yang terbakar 14 unit. Kami mengamankan 11 orang yang didalami oleh polda Metro jaya," jelas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal.
(mdk/has)