Kronologi Saat Pengendara Motor di BSD Mengaku Teroris di Hadapan Polisi
Polres Tangerang Selatan masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap seorang pengendara sepeda motor yang meracau dengan mengaku sebagai teroris. Pemotor itu meracau saat anggota Polisi Lalu Lintas Polres Tangsel, di depan Pos Polisi German Center, BSD, Kamis (14/3).
Polres Tangerang Selatan masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap seorang pengendara sepeda motor yang meracau dengan mengaku sebagai teroris. Pemotor itu meracau saat anggota Polisi Lalu Lintas Polres Tangsel, di depan Pos Polisi German Center, BSD, Kamis (14/3).
Brigadir Gatot Tri Prasetyo, anggota Polisi Lalu Lintas Polres Tangsel, yang melakukan penindakan terhadap pengendara motor tersebut menceritakan kronologi peristiwa itu.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Siapa saja yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan razia terhadap PPKS dilakukan? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa gudang amunisi TNI dianggap rahasia? Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.
"Saat lampu traffic menyala merah, saya lihat pelat nomor belakang pada sepeda motor si pengendara ini tidak ada, maka saya berhentikan. Dan dia (pengendara) langsung teriak, ngapain kamu setopin saya, saya teroris, saya bom kamu," tutur Brigadir Gatot di Pos Polisi German Center, BSD Tangerang Selatan, Kamis (14/3).
Mendengar teriakan itu, Gatot sempat terkejut lalu berusaha mengamankan pria pengendara itu, sambil tetap waspada dengan ancaman si pengendara.
"Saya tetap hati-hati degan ucapan dan ancamannya. Tapi fokus saya untuk mengamankan dia dulu ke Pos Pol, tapi dia tetap teriak-teriak. Maka saya langsung kontak pimpinan, untuk melaporkan kejadian itu," ujarnya,
Saat lampu akan berganti hijau, dia berusaha menepikan kendaraan Mio J, yang digunakan pria pengendara itu, dengan mendorong sepeda motor si pengendara menggunakan kaki.
"Tapi terus-terus dia teriak, dia bilang saya bom sarinah, saya juga pernah ke bali, saya teroris-saya teroris. Sampai saat itu pengendara lain yang melintas juga ikut memerhatikannya," ungkap dia.
Namun tak lama kemudian, Unit Krimsus Polres Tangsel dan anggota Patroli lainnya datang dan membawa pria tersebut berikut sepeda motor Mio J yang dikendarai.
"Ciri-cirinya pria berusia antara 30 tahunan, 37, badan kecil, kepala botak berjenggot dan bertato. Dia sempat teriak juga ini bukti tato saya teroris," ucapnya.
Baca juga:
Dimintai Surat-Surat, Pemotor Ini Teriak 'Jangan Tangkap Saya, Saya teroris'
Tilang Adi Saputra, Bripka Oky dan Made Diberi Penghargaan
Berlakukan e-tilang, Polresta Surakarta Pantau 66 CCTV
Polisi Periksa Kejiwaan Adi Saputra
Suara Hati Kekasih Adi Sapurta Setelah Sang Pacar Ditahan
Yuni Tak Pernah Minta Maaf di FB Atas Aksi Adi Saputra Rusak Motor Saat Ditilang