Lahan Perbatasan Hutan Lindung di Riau Terbakar, 40 Personel Pemadam Dikerahkan
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 10 hektare terjadi di Desak Tasik Serai, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak, Riau. Api nyaris menjalar ke hutan lindung Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.
- 100 Hektare Kawasan Hutan Lindung Danau Toba Terbakar
- Menyusuri Taman Nasional Siberut, Hutan Hujan Tropis di Pulau Mentawai yang Kaya Keanekaragaman Hayati
- Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Kawasan Konservasi Orang Utan di Provinsi Riau
- Menjelajahi Kekayaan Alam di Geopark Meratus, dari Hutan Hujan hingga Mata Air Panas Non Vulkanik
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Di dalamnya terdapat sejumlah bintang buas dilindungi seperti gajah, harimau sumatera, tapir, beruang dan lainnya.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil adalah sebuah lahan gambut raksasa yang berkedudukan di Provinsi Riau. Tepatnya di Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak.
Luasnya 705,271 hektare, cagar biosfer ini dideklarasikan UNESCO dalam Man and the Biosphere Programme guna mendukung industri kayu berkelanjutan.
"Iya benar, ada 10 hektare lahan terbakar di sebelah Cagar Biosfer. Beruntung api cepat dipadamkan sehingga tak menjalar ke hutan lindung itu," ujar Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi kepada merdeka.com, Minggu (28/7).
Asep menjelaskan, kebakaran terjadi sejak kemarin pukul 11.00 WIB. Asep memimpin pemadaman bersama puluhan anggotanya memadamkan api hingga hari ini.
"Sekitar lebih dari 40 personel saya bawa ke lokasi agar api padam dan tidak menjalar ke Cagar Biosfer," kata Asep.
Menurut Asep, pemadaman dilakukan bersama tim gabungan TNI, BPBD, Manggala Agni, MPA dan RPK Arara Abadi. Tim masih di lokasi melakukan pendinginan di lahan yang masih menimbulkan asap.
"Luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar 10 hektare, sampai saat ini masih dalam proses pemadaman dan pendinginan oleh tim gabungan," jelasnya.
Awal mula api diketahui berdasarkan aplikasi karhutla Dasbor Lancang Kuning. Lahan yang terbakar ternyata milik seseorang bernama Hutagaol.
"Lokasi lahan milik Hutagaol warga Duri Kabupaten Bengkalis. Penyidik Satreskrim masih mencari pemiliknya," ucap Asep.
Selain dari darat, pemadaman diback up oleh helikopter water bombing karena lokasi cukup jauh. Bahkan, alat berat juga dikirim ke lokasi untuk membantu penyekatan.
"Lokasi cukup jauh dari jalan besar dan banyak binatang buas. Mudah-mudahan api dan asap segera padam," terang Asep.