Ledakan bom di Gereja Oikumene bentuk teror keberagaman di Indonesia
Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, kemarin. Lima orang anak menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia. Setelah kejadian pelaku bernama Johanda ditangkap di sungai Mahakam saat mencoba kabur.
Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, kemarin. Lima orang anak menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.
Setelah kejadian pelaku bernama Johanda ditangkap di sungai Mahakam saat mencoba kabur. Johanda merupakan residivis peledakan bom buku tahun 2011. Saat itu, dia berperan sebagai perakit bom, yang dimuat dalam buku.
"Peristiwa tersebut adalah bentuk teror terhadap keberagaman Indonesia dan duka bagi bangsa ini," ujar Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/11).
Dia menyampaikan simpati kepada para korban penyerangan dan seluruh jemaat Gereja Oikumene. Sugianto menyerukan kepada seluruh rakyat Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah bersatu melawan segala bentuk teror mengancam keutuhan NKRI.
"Mari kita tunjukkan bahwa rakyat Kalimantan tidak takut, dan rakyat Kalimantan selalu bersatu di bawah naungan Sang Merah Putih," tegasnya.
Menurutnya, terorisme dan radikalisme muncul akibat ketidakadilan ekonomi, diskriminasi hukum, dan sempitnya lapangan pekerjaan. Para pemimpin harus menyejahterakan rakyat untuk meminimalisir daya tarik radikalisme, khususnya di tengah generasi muda.
Dia menegaskan jika perbedaan adalah anugerah istimewa bagi Indonesia. Sudah menjadi kewajiban untuk merawat keberagaman di negeri ini. "Hakikat tertinggi dari kemerdekaan dan rasa kebangsaan adalah kemanusiaan. NKRI harga mati," tandasnya.
Seperti diketahui, bom berjenis low explosive meledak sekira pukul 10.00 WITA, usai jemaat melakukan ibadah. Densus 88 terus mengejar jaringan lainnya. Kapolda Kalimantan Timur Irjen Safaruddin memastikan, teror itu adalah perbuatan seorang teroris.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Baca juga:
Pelaku peledakan bom di Samarinda bernama Johanda, penjual ikan
Serangan gereja di Samarinda bukti kegagalan program deradikalisasi
Johanda merupakan residivis kasus bom buku tahun 2011
1 Balita korban ledakan gereja di Samarinda meninggal dunia
Demokrat kecam aksi teror bom gereja di Samarinda
Fakta-fakta teror bom gereja di Samarinda yang melukai lima anak