Lerai Keributan, Petani di Nias Justru Dikeroyok dan Dibunuh
Pembunuhan terjadi di Desa Fatodano, Ulugawo, Nias, Sumut, Minggu (13/12) sore. Seorang warga dikeroyok dan ditikam hingga tewas setelah melerai keributan.
Pembunuhan terjadi di Desa Fatodano, Ulugawo, Nias, Sumatera Utara, Minggu (13/12) sore. Seorang warga dikeroyok dan ditikam hingga tewas setelah melerai keributan.
Korban meninggal dunia bernama Yaseti Bu'ulolo alias Ama Jeri (37), warga Dusun 2 Desa Fatedano. Petani ini dikeroyok dan ditikam di halaman rumah tetangga sekaligus kerabatnya, Asambowo Bu’ulolo alias Ama Weti yang akan melaksanakan pesta pernikahan putrinya.
-
Bagaimana cara masyarakat Nias menyambut tamu penting? Saat manafo menyambut tamu penting, biasanya afo dikemas dengan rapi kemudian dimasukkan ke dalam sebuah kantong yang bernama bolanafo.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani dalam pemotretan ini? Dalam sebuah pemotretan yang menampilkan elegansi dan kehangatan, Nia Ramadhani menunjukkan betapa dekatnya dia dengan keluarga Bakrie.
-
Kenapa para narapidana di Lapas Sijunjung bersemangat mengolah limbah kayu? Pelatihan mengubah limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi sangat bermanfaat bagi kehidupannya. Sebelum mendapatkan pelatihan di lapas, ia sama sekali tidak mengetahui perihal pertukangan. Bapak satu anak ini pun mengaku menyesal karena dulu perbuatannya sering meresahkan masyarakat. Kini, ia bertekad akan menjadi orang baik dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
-
Kapan Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan di Pandeglang dan Rangkasbitung? “Tahun 1836 Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda di daerah Pandeglang dan Rangkasbitung. Meskipun pemberontakan dapat dipadamkan, namun banyak pejuang kita yang melarikan diri,” tulis keterangan di papan yang terdapat pada situs Nyi Mas Gamparan.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
Terduga pelaku penganiayaan berat itu yakni SL alias Nema (17), warga Dusun l Desa Puncak, Ulunoyo, Nias Selatan, bersama 4 temannya.
"Terduga pelaku SL bersama beberapa orang kawannya yang lain masih ada hubungan kekerabatan keluarga dengan korban Yaseti Bu'ulolo alias Ama Jeri. Desa mereka bersebelahan. Mereka juga satu gereja. Jika ada acara-acara pesta, di antara kedua belah pihak saling mengundang," kata Paur Humas Polres Nias Aiptu Yadsen Hulu, Senin (14/12).
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan pihak kepolisian, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Ketika itu di halaman rumah Asambowo Bu’ulolo alias Ama Weti sedang berlangsung latihan tari maena untuk memeriahkan pesta pernikahan putrinya. Saat latihan tarian kolosal ini digelar, SZ menghampiri dan meninju hidung Tanozisokhi Bu’ulolo alias Kadano, adik Yaseti.
Melihat keributan itu, Yaseti datang melerai. "Namun, terduga pelaku SZ bersama beberapa kawannya yang lain merasa tidak senang dilerai. Mereka menyerang dan mengeroyok Yaseti hingga jatuh tersungkur," jelas Yadsen.
Saat terjatuh, di pinggang kanan Yaseti tampak luka bekas ditusuk dengan benda tajam. Dia meninggal dunia di lokasi kejadian
Setelah Yaseti jatuh, SZ dan kawan-kawannya langsung melarikan diri. Polisi kemudian datang ke lokasi. Jasad korban dibawa ke Puskesmas Ulugawo untuk divisum. Selanjutnya jenazah disemayamkan di rumah duka.
Personel gabungan Satuan Reskrim Polres Nias dan Polsek Idanogawo masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan ini. Mereka juga memburu terduga pelaku. “Motifnya masih dalam lidik. Dugaan sementara para pelaku tidak terima waktu dilerai korban,” tutup Yadsen.
Baca juga:
Masih Ingat NF ABG Pembunuh Balita yang Juga Korban Perkosaan? Ini Kabar Terbarunya
Ibu di Nias yang Gorok 3 Anaknya karena Himpitan Ekonomi, Meninggal Dunia
Himpitan Ekonomi di Balik Aksi Sadis Ibu Gorok Tiga Anak Balitanya
Jurnalis dan Aktivis Perempuan Afghanistan Malalai Maiwand Ditembak Mati di Mobilnya
Terhimpit Ekonomi, Ibu Ini Tega Bunuh Tiga Anaknya saat Suami Pergi ke TPS