Longsor di Toraja, 18 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Longsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Longsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
- Longsor di Toraja Utara, Dua Orang Masih Hilang
- Jasad Ibu dan Anak Ditemukan, Tim SAR Setop Pencarian Korban Tanah Longsor di Tana Toraja
- FOTO: Aksi Tim SAR Berjibaku Cari Korban Longsor di Tana Toraja, 18 Orang Ditemukan Tewas
- Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian
Longsor di Toraja, 18 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
Longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan melansir data korban jiwa terdampak tanah longsor di dua tempat tersebut mencapai 18 orang.
"Jadi ada dua titik tanah longsor, tim gabungan saat ini sedang melaksanakan evakuasi terhadap para korban di lokasi kejadian," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo saat dikonfirmasi, Minggu (14/4).
Data Korban
Data korban tertimpa material tanah longsor, empat orang meninggal dunia Indo Luka, Ambe Dian, Karopa dan Luaran. Sedangkan korban selamat dua orang yakni Fitri Rante dan Indo Marni.
Penyebab terjadinya bencana dipicu hujan dengan intensitas sedang-tinggi selama beberapa hari dan kondisi tanah yang tidak stabil mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang menimbun sejumlah rumah beserta penghuninya sekitarnya. Kerugian ditaksir ratusan juta.
Sedangkan kejadian serupa terjadi di lokasi kedua pada Dusun Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale pada Sabtu, 13 April 2024 sekitar pukul 23.30 Wita.
Tercatat 14 orang dinyatakan meninggal dunia, dua korban selamat namum terluka, serta dua korban masih dalam pencarian. Korban meninggal dunia masing-masing Dala, laki-laki usia 40 tahun, Bertha Bine, perempuan usai 35 tahun, Putri usia 5 tahun, Weno, laki-laki usia 2 tahun, Wiris alias Dado, laki-laki usia 6 tahun.
Selanjutnya, Marcel Oda, laki-laki usia 16 tahun, Agustinus Bongga, laki-laki 20 tahun, Mala, laki-laki usia 60 tahun, Baru, laki-laki usia 40 tahun, Endi, laki-laki usia 15 tahun, Matius Kottong, laki-laki usia 35 tahun, Aco, laki-laki usia 37 tahun, Mase', laki-laki usia 38 tahun dan Jimmy, laki-laki usia 27 tahun.
Penyebab kejadian dampak hujan dengan intensitas sedang-tinggi selama beberapa hari dan kondisi tanah yang tidak stabil atau mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang menimbun sejumlah rumah warga di saat warga tertidur. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Proses Pencarian Korban
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel membenarkan kejadian tersebut. Tercatat data sementara korban terdampak tanah longsor sebanyak 24 orang, 18 orang dinyatakan meninggal dunia, dua dinyatakan hilang dan empat orang dinyatakan selamat.
"Saat ini tim SAR Gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang. Personel Basarnas telah diturunkan di dua lokasi kejadian termasuk melakukan assesmen atas kejadian tersebut," kata Maxianus menambahkan.