Lumba-Lumba Ditemukan Mati di Bengkulu, Ekor Putus dan Mulut Hilang
Saat ditemukan, di bagian tubuh mamalia laut itu terdapat luka bekas tusukan benda tajam. Warga menduga lumba-lumba mati dibunuh. Bagian ekor dalam kondisi putus, dan bagian mulut juga hilang. Hingga kini bangkai lumba-lumba tersebut masih berada di lokasi.
Warga menemukan seekor lumba-lumba mati mengenaskan di tepi pantai dekat proyek PLTU Batubara Teluk Sepang. Lokasi penemuannya sekitar 50 meter dari saluran pembuangan limbah PLTU ke arah lentera hijau Pulau Baai.
"Saat kami temukan sudah menghitam, sepertinya sudah dua hari ini mati," kata Heru, seorang warga yang kerap memancing di tepi pantai itu, seperti dilansir Antara, Selasa (9/7).
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Bagaimana cara warga Sampangan mengatasi kucing liar? Warga yang khawatir kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu mengevakuasi hewan tersebut.
-
Bagaimana hewan liar bisa dipisahkan dari induknya untuk jadi peliharaan? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
Saat ditemukan, di bagian tubuh mamalia laut itu terdapat luka bekas tusukan benda tajam. Warga menduga lumba-lumba mati dibunuh. Bagian ekor dalam kondisi putus, dan bagian mulut juga hilang. Hingga kini bangkai lumba-lumba tersebut masih berada di lokasi.
Sementara itu, Kepala BKSDA Resor Pantai Panjang-Pulau Baai, Nevee mengatakan belum mengetahui kejadian lumba-lumba mati di tepi laut itu. "Kami akan pastikan dulu informasinya," kata Nevee.
Dia belum mengetahui kaitan antara kematian mamalia laut itu dengan proyek PLTU Batubara Teluk Sepang yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi.
Diketahui, lumba-lumba merupakan mamalia laut yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 20 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi.
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas selain di mana sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba.
Sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar. Sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam.
Baca juga:
Istri Kapolsek Serahkan Anak Beruang Madu Liar ke BKSDA Kalteng
Kembali ke Habitat, 6 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen Kutai Timur
Jual Dua Kulit Harimau Warisan Kakek, Petani di Langkat Masuk Bui
Masuk Permukiman, Celeng Gunung Slamet Serang 4 Warga Banyumas
Polisi Ungkap Kasus Perdagangan Ilegal Satwa Dilindungi
Polisi Gagalkan Penjualan Satwa Liar Dilindungi Lewat Penitipan Bus & Ojek Online