Mahasiswa Universitas Pattimura Ditikam, Polisi Tahan 10 Orang
Menurut dia, polisi langsung bergerak mencari para pelaku yang diduga melakukan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan setelah menerima pengaduan salah satu saksi bernama Aswinda Nilamsari Rusli (25) sekitar pukul 05:00 WIT di kantor Polsek Teluk Ambon.
Aparat kepolisian dari Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease menahan sepuluh pemuda pascainsiden penusukkan seorang mahasiswa Fakultas Tehnik Universitas Pattimura Ambon di atas Jembatan Merah Putih pada Kamis dinihari sekitar pukul 03:00 WIT.
"Korban tewas tertusuk pada bagian punggung kiri ini diketahui bernama Husein Suat (23)," kata Kasubag Humas Polresta setempat, Iptu Izak Leatemia di Ambon, dilansir Antara, Kamis (11/2).
-
Apa yang terjadi pada saat kerusuhan di Ambon? Penulis: Arsya Muhammad Tahun 2001, konflik bernuansa SARA membakar Ambon. Kota yang ratusan tahun dikenal karena kerukunan beragama, tiba-tiba berlumuran darah akibat ulah para provokator. Teror dan pembunuhan terjadi di mana-mana. Suasana Ambon seperti Sarajevo di Bosnia.
-
Apa yang menjadi ciri khas kain tenun di Ambon? Dalam menghasilkan kain tenun, mereka tak hanya menenun motif yang telah diwariskan secara turun-temurun dari leluhur, melainkan juga berkreasi dengan motif dan corak baru.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Dicky Ambon dibunuh di Lapas Cebongan? Pada 23 Maret 2013, terjadi peristiwa penembakan di Lapas Cebongan. Saat itu, 17 orang tak dikenal menyerbu Lapas Cebongan.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
Menurut dia, polisi langsung bergerak mencari para pelaku yang diduga melakukan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan setelah menerima pengaduan salah satu saksi bernama Aswinda Nilamsari Rusli (25) sekitar pukul 05:00 WIT di kantor Polsek Teluk Ambon.
Tiga pemuda diamankan di Polsek Teluk Ambon dan tujuh pemuda lainnya telah diamankan di Mapolresta Ambon dan polisi masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui apa saja peranan mereka dalam insiden ini, sehingga status mereka adalah terduga pelaku pengeroyokan.
Peristiwa ini bermula dari korban yang memboncengi saksi Aswinda dan sejumlah rekan lainnya menggunakan tiga sepeda motor berangkat dari kawasan Galunggung menuju Waiheru sekitar pukul 03:00 WIT.
Tujuan korban dan rombongan adalah untuk menemui dan menjemput rekan mereka bernama Gibran Tualeka (17) yang menurut informasi dipukuli di Perumnas Waiheru Blok 3 Kecamatan Baguala (Kota Ambon). Setelah tiba di Waiheru, mereka kemudian mencari Gibran sekaligus pelaku pemukulan namun pelaku tidak ditemukan, sehingga saksi dan rekannya yang lain langsung pulang.
"Dalam perjalanan pulang mereka diteriaki dan dimaki oleh beberapa pemuda yang sementara nongkrong di jembatan LIPI (sebelah kiri dari arah Waiheru)," ujar Leatemia.
Selanjutnya salah satu rekan korban bernama M. Fauz Latuwamuri (21) berhenti dan turun dari kendaraan lalu menanyakan ke pemuda yang sementara nongkrong di Jembatan LIPI tersebut perihal kenapa mereka dimaki, sehingga terjadilah adu mulut antara mereka dan sempat terjadi adu fisik.
Latuamuri juga sempat sempat menarik baju dan mendorong salah seorang dari pemuda yang sementara nongkrong di sekitar jembatan LIPI tersebut, kemudian korban dan rombongan melanjutkan perjalanannya.
Merasa tidak puas, pemuda tersebut bersama rekan-rekannya menggunakan sepuluh kendaraan roda dua mengejar rombongan hingga depan PLTD Poka dan sempat melempar rombongan korban.
Namun karena kalah jumlah, korban dan rekan-rekannya terus melanjutkan perjalanan pulang menuju arah kota, tetapi sepeda motor yang dikendarai korban dan saksi pelapor ditendang hingga terjatuh.
"Korban dan saksi pelapor yang berboncengan ini terpisah dari rombongan sehingga mereka dikejar dan ditendang hingga terjatuh lalu dikeroyok," jelas Leatemia.
Baca juga:
Ungkap Kasus Penganiayaan di Minahasa Tenggara, Polisi Sita Airsoft Gun dan Pedang
Satu Pekan Dirawat, Suami yang Dibakar Istri di Tangsel Meninggal Dunia
Kasus Pemukulan Petugas Sudin SDA Jaktim Berakhir Damai
Viral Petugas SDSDA Jaktim Dipukul, Polisi Sebut Pelaku Panik Ingin Antar Ortu ke RS
Aksi Arogan Bang Jago Pukul Petugas Sudin SDA DKI, Penyebabnya Hal Sepele