Makam keramat di Mataram diusulkan jadi cagar budaya
Makam ini sudah berusia ratusan tahun merupakan makam Saleh Sungkar, seorang penyebar agama Islam di Pulau Lombok.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah mengusulkan Makam Bintaro yang berada di Kecamatan Ampenan masuk menjadi salah satu cagar budaya di Indonesia.
"Usulan itu kami ajukan ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Indonesia," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram Abdul Latif Nadjib di Mataram, Selasa (3/5).
-
Dimana lokasi penemuan pagar sisi utara dan tiga tapak gapura Istana Majapahit? Arkeolog berhasil menemukan lokasi pagar sisi utara hingga tiga tapak gapura dari Istana Majapahit. Hal itu berlangsung usai tahun 2023 lalu sempat terkendala pembebasan lahan di Jatirejo.
-
Di mana situs-situs bersejarah berada di sekitar Gunung Salak? Sejumlah situs tersebar di kaki Gunung Salak.
-
Di mana letak situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Situs tersebut berada di tengah pemukiman penduduk dan hanya berjarak 300 meter dari tepi Sungai Pawan.
-
Di mana Situs Menhir Mahat berada? Kawasan situs yang terletak di Nagari Mahat, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat ini bernama Situs Menhir Mahat.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Di mana situs Kerajaan Sriwijaya ditemukan? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Latif memaparkan, usulan itu tidak semata-mata hanya adanya makam, lalu diusulkan menjadi cagar budaya, akan tetapi berdasarkan potensi, syarat serta program cagar budaya yang ada di BP3.
Seperti halnya Makam Loang Baloq berada di Kecamatan Sekarbela, Makam Bintaro ini dinilai memenuhi syarat pengajuan sebagai bagian dari cagar budaya.
Makam Bintaro, sambung Latif, memiliki cerita jelas dan peran masyarakat terkait lokasi itu untuk dapat dikembangkan menjadi objek wisata juga cukup tinggi.
"Kita juga tidak mau setelah ditetapkan menjadi cagar budaya, warga sekitar menolak karena terjadi keramaian setelah menjadi objek wisata," tukasnya.
Lebih dalam Latif mengungkapkan, Makam Bintaro ini merupakan salah satu makam yang dikeramatkan warga di Pulau Lombok dan menjadi salah satu objek wisata religi di Kota Mataram.
Makam yang sudah berusia ratusan tahun itu merupakan makam Saleh Sungkar seorang tokoh agama Islam yang menyebarkan Islam di Pulau Lombok.
Makam ini ramai dikunjungi warga saat Lebaran Idul Fitri hingga perayaan Lebaran Topat atau tujuh hari setelah Idul Fitri, serta musim haji untuk membayar nazar atau janji.
Dampak positif yang akan didapatkan setelah Makam Bintaro menjadi bagian dari cagar budaya adalah kejelasan pola pengembangan dan pengelolaannya.
Selain dari APBD kota/provinsi juga akan ada dari APBN di bawah pengendalian BP3, sehingga keberadaannya akan terus dilestarikan dan tidak dapat sembarangan dipindah tanpa mekanisme yang jelas.
"Itulah yang menjadi alasan kami untuk mengusulkan sejumlah situs religi di Kota Mataram menjadi bagian dari cagar budaya di Indonesia," ucapnya seperti dilansir dari Antara.
Baca juga:
Kenang kejayaan maritim, Menko Rizal resmikan kapal majapahit
Prasasti nama tokoh kung fu ditemukan dekat situs wajan raksasa
Tokoh Tritura, Savrinus Suardi meninggal
Berdamai dengan masa lalu, kebenaran tragedi 65 harus diungkap
Fadli Zon sebut Soeharto tidak bikin sejarah palsu demi orde baru
Ngototnya pemerintah takkan minta maaf soal kasus '65