Marak bunuh diri di Kebumen, rentang kasus berjarak seminggu
Marak bunuh diri di Kebumen, rentang kasus berjarak seminggu. Polres Kebumen mencatat di bulan Agustus terdata lima warga menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri. Sedang September tercatat tiga warga melakukan bunuh diri.
Kasus bunuh diri di Kabupaten Kebumen dalam dua bulan terakhir, Agustus dan September, tergolong tinggi. Dimulai sejak 6 Agustus, dalam rentang 1 minggu berturut-turut muncul temuan kasus bunuh diri dari berbagai wilayah di Kebumen. Latar belakang bunuh diri menunjukkan keseragaman. Korban mengalami depresi berat.
Polres Kebumen mencatat di bulan Agustus terdata lima warga menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri. Sedang September tercatat tiga warga melakukan bunuh diri.
Kasubag Humas Polres Kebumen, AKP Willy Bidiyanto mengatakan, jarak waktu antar kasus tersebut rentang satu minggu. Rinciannya, pada 6 Agustus bunuh diri dilakukan warga kecamatan Klirong, selang 5 hari pada 11 Agustus kasus bunuh diri dilakukan warga Kecamatan Puring, selanjutnya 5 hari berselang pada tanggal 16 bunuh diri dilakukan warga Kecamatan Rowokele.
Rangkaian kasus bunuh diri juga berlanjut pada tanggal 22 yakni warga Kecamatan Buayan. Bahkan di akhir bulan Agustus tanggal 30 bunuh diri kembali dilakukan oleh warga Kecamatan Kutowinangun.
"Mereka melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri. Akhir-akhir ini memang tergolong cukup tinggi," kata Willy, Kamis (28/9).
Sedang di bulan September ini, kata Willy, tercatat ada tiga orang yang nekat habisi nyawanya sendiri. Dari catatan Polres, rangkaian kasus bunuh diri terjadi di awal bulan tanggal 5, lalu tepat pertengahan bulan tanggal 15 dan terakhir tanggal 25 september beberapa hari kemarin.
Kasus terakhir melibatkan Kartiyem (60), ibu rumah tangga yang beralamat di Kecamatan Karanganyar. Ia menghabisi nyawa sendiri dengan lilitan tali jemuran. Kartiyem sendiri sudah pernah melakukan tiga kali percobaan bunuh diri karena alami depresi.
"Kalau ditotal dalam dua bulan ini tercatat ada delapan warga dari berbagai kecamatan yang ada di Kebumen nekat melakukan aksi bunuh diri dengan cara gantung diri," ujar Willy.
Analisa maraknya rangkain kasus bunuh diri di berbagai wilayah Kebumen itu, dari delapan korban ditemukan satu keseragaman. Mereka nekat melakukan aksi tersebut karena dilatarbelakangi depresi berat. Depresi itu muncul akibat penyakit menahun yang tak kunjung sembuh maupun gangguan jiwa.
Baca juga:
Depresi istri meninggal, pria ini diduga bunuh diri tabrakan diri ke KRL
Istri minta cerai, Rudy gantung diri pakai sarung di toilet sel Kerobokan
Pemuda Bertato Barongan coba bunuh diri genggam kabel listrik
Tidak diberi Rp 100 ribu buat melamar kerja, Andi nekat gantung diri
Usai dirawat di Kupang, kondisi siswa minum racun karena dihina guru membaik
Relawan cantik Suriah bunuh diri disiarkan lewat Facebook
Tak tahan kenakalan cucunya, Suriati nekat gantung diri
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan embung di Kebumen itu dibangun? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kenapa Kirab Kebo Bule dianggap membawa berkah? Masyarakat percaya bahwa Kirab Kebo Bule ini dianggap membawa berkah.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.