Memberdayakan Istri Eks Napi Teroris Lewat Koperasi Srikandi
Koperasi Srikandi dinilai merupakan sarana yang tepat dalam program deradikalisasi. Program deradikalisasi, menurutnya, bukan hanya tanggung jawab Densus 88 tetapi juga eks napiter.
Koperasi Srikandi Gema Salam bertajuk "Wanita Indonesia Wanita Tangguh" yang beranggotakan pata istri eks narapidana terorismes (napiter) dikukuhkan di Solo, Jumat (16/9). Koperasi ini diinisiasi oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Pengukuhan dilakukan di Grand Sae Hotel, Jalan Samratulangi Solo dihadiri Kadensus 88 Irjen Pol Marthinus Hukom, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Yayasan Gema Salam, Jack Harun.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana caranya untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme? “Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaallah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Apa tujuan dari FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? Lebih lanjut, Handoko berharap, FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman dalam upaya penanganan penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Dengan demikian, nantinya dapat terbangun stabilitas sosial politik dan keamanan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
"Keberadaan koperasi srikandi ini merupakan salah satu bentuk keterbukaan mereka secara sosial. Selama ini mereka cenderung tertutup dan hanya menghabiskan waktunya di rumah untuk menjaga anak-anaknya," ujar Marthinus.
Pihaknya melihat ada satu kemauan para eks napiter untuk melakukan suatu terobosan. Densus 88 hanya memberikan dorongan agar mereka terus berinteraksi secara sosial.
"Hari saya melihat ada perubahan baru. Suami-suami mereka juga mendorong istri-istrinya untuk melakukan interaksi sosial lewat usaha-usahawan," ucap dia.
Koperasi Srikandi dinilai merupakan sarana yang tepat dalam program deradikalisasi. Program deradikalisasi, menurutnya, bukan hanya tanggung jawab Densus 88 tetapi juga eks napiter.
"Interaksi seperti ini sangat penting. Istri-istrinya pasti akan mengalami keterbukaan. Mereka ingin berinteraksi lewat usaha, lewat bisnis," katanya.
Marthinus juga menilai kegiatan tersebut sebagai suatu hal yang menguntungkan. Karena lewat usaha, bisnis jejaring sosial mereka terbuka. Dengan koperasi Srikandi, para istri-istri eks napiter tidak perlu lagi takut berinteraksi sosial.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, pemerintah telah memberikan perhatian para eks napiter dalam program deradikalisasi, khususnya melalui Yayasan Gema Salam.
"Mereka selama ini ikut dilibatkan sebagai pembicara dalam sosialisasi mencegah aksi terorisme ke sekolah-sekolah. Sekarang kita masuk lagi pada tingkat yang lain membina kawan-kawan dalam bisnis," katanya.
Menurutnya, beberapa di antaranya sudah mempunyai unit usaha seperti bakso, kopi, peternak lele dan lainnya. Ganjar juga mengapresiasi upaya Densus 88 dalam penanganan terorisme.
"Tidak hanya program deradikalisasi tapi juga bagaimana mereka mampu memberdayakan ekonomi keluarga dan kembali di tengah masyarakat," katanya.
Ketua Yayasan Gema Salam Jack Harun menambahkan, koperasi srikandi Gema Salam saat ini memiliki anggota 15 orang dan merupakan istri-istri eks napiter.
"Anggota Kami ada 15 orang, semua istri eks napiter. Ada napiter kasus bom Bali I, bom Polresta Solo, bom Candi Resto, eks jaringan ISIS dan napiter calon pengantin bom malam tahun baru 2017 di Bali," bebernya.
(mdk/ray)