Mendagri Kirim Radiogram Minta Kepala Daerah Antisipasi Penyebaran Virus Corona
Dia juga meminta, kampanye kesehatan harus digalakkan. Selain itu, informasi terkait penanganan virus corona harus benar tersampaikan ke masyarakat
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluarkan radiogram Mendagri nomor 443.1/21.30/SJ, tertanggal 4 Maret 2020, yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah. Ia meminta kepala daerah mulai tingkat Gubernur, Wali Kota maupun Bupati melakukan antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19 di daerahnya masing-masing.
"Meningkatkan pencegahan dan kontrol infeksi serta pencegahan penyebaran lanjutan kepada petugas kesehatan, pengunjung dan pasien lainnya. Guna mengurangi transmisi, Pemda harus menyusun strategi khusus agar pencegahan virus tidak menimbulkan dampak destruktif kepada aspek lainnya seperti sosial dan ekonomi," tulis Tito dalam radiogramnya, seperti yang diterima awak media, Kamis (5/3).
-
Bagaimana Tirto Adhi Soerjo menyuarakan kecamannya pada pemerintah kolonial? Melalui surat kabarnya, Tirto melakukan propaganda berisi kecaman-kecaman pada pemerintah kolonial Hindia Belanda.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Siapa yang menulis kesan terhadap Tirto Adhi Soerjo dalam artikel "Mangkat"? Seorang anak didik Tirto Adhi Soerjo lainnya, Mas Marco Kartodikromo, menulis kesan terhadap gurunya itu melalui artikel bertajuk "Mangkat" yang dimuat di surat kabar Djawi Hisworo edisi 13 Desember 1918.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Dia juga meminta, kampanye kesehatan harus digalakkan. Selain itu, informasi terkait penanganan virus corona harus benar tersampaikan ke masyarakat
"Kampanye kesehatan harus digalakkan, utamanya sosialisasi pencegahan virus corona sehingga masyarakat mendapat informasi yang cukup terkait penanganan virus corona secara transparan, responsif dan konsisten, termasuk tentang pola hidup sehat, olahraga, makan makanan bergizi, cuci tangan, dan lainnya," lanjut Tito.
Dia juga meminta, agar dalam melaksanakan itu semua, masyarakat tetap tenang. Dan tidak memberikan reaksi berlebihan
"Dalam pelaksanaan agar mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak memberikan reaksi berlebihan serta membatasi publikasi yang tidak perlu dan dapat menimbulkan kepanikan masyarakat," tegas Tito.
"Untuk mencegah kesimpangsiuran pemberitaan, informasi terkait virus corona dilakukan satu pintu melalui pusat informasi virus corona pada Kemenkes RI," lanjut dia.
Dia pun meminta semua pihak berkomunikasi dan berkoordinasi dengan instansi lain, agar bisa menjaga situasi tetap kondusif
"Berkoordinasi dengan instansi terkait/forkopimda untuk menjaga iklim kondusif dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di daerah dengan harga yang stabil, serta melaporkan perkembangan di daerah pada kesempatan pertama, kepada Mendagri secara cepat dan akurat melalui posko bencana pada direktorat manajemen penanggulangan bencana dan kebakaran nomor telepon 021 3142933," tuturnya.
Reporter: Putu Merta
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Fahira Idris akan Diperiksa Bareskrim Terkait Cuitan soal Virus Corona
Wamenag Imbau Tokoh Agama Bantu Tenangkan Warga Terkait Virus Corona
Wamenag Zainut Tauhid Imbau Tokoh Agama Sampaikan Pesan Penyejuk Soal Virus Corona
Tekan Penyebaran Virus Corona, JK Imbau Jemaah Bawa Sajadah Sendiri saat ke Masjid
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Disemprot Disinfektan Cegah Sebaran Virus Corona
Cara Praktis Mendapatkan Info Terkait Corona Melalui Whatsapp, No Hoax