Mendikbud: Matematika pelajaran sangat penting, sayang masih dianggap menakutkan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menilai, pelajaran matematikan sangat penting. Tapi sayang, menurut dia, pelajaran hitung-hitungan itu masih dianggap menakutkan bagi siswa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menilai, pelajaran matematikan sangat penting. Tapi sayang, menurut dia, pelajaran hitung-hitungan itu masih dianggap menakutkan bagi siswa.
Muhadjir menyampaikan, pentingnya alternatif metode pembelajaran seperti matematika yang tidak lagi membuat siswa ketakutan.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
-
Siapa yang berjasa membantu Mahmud Yunus dalam memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia? Usulan ini dibahas oleh Departemen Pendidikan dan Pengajaran dan Yunus sendiri perwakilan dari Departemen Agama.
-
Di mana Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin berada? Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin berdiri di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
-
Siapa yang mendorong Yusuf Effendi untuk mendirikan lembaga pendidikan? Modal pelajaran agama Yusuf cukup kuat, hingga satu waktu dia mengajar ngaji dari awalnya 1 orang kemudian bertambah hingga belasan. Namun, langkah Yusuf mengajar mengaji banyak ditentang tempat dia tinggal di Desa Talun, Jawa Tengah. Dia tidak kecil hati, justru dia ingin melegalkan tempat ajar untuj mengaji dan menjadi sebuah lembaga pendidikan.
"Pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat penting tapi sayang masih dianggap menakutkan. Merujuk kepada hasil PISA (Programme for International Student Assessment) terakhir di tahun 2015," kata Muhadjir saat menghadiri pelatihan pemanfaatan kalkulator ilmiah dalam mendukung pelajaran, Senin (7/5), disampaikan dalam rilis resmi Kemendikbud.
Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini, penting mengembangkan metode yang menyenangkan dalam pelajaran yang selama ini dianggap susah bagi siswa.
"Saya percaya jika semakin banyak orang yang turut terlibat dalam program ini, untuk meningkatkan kemampuan guru matematika, saya yakin kapasitas dari hasil pembelajaran siswa Indonesia akan segera tercapai lebih baik untuk generasi selanjutnya," terangnya.
Hadir bersama Mendikbud Muhadjir Effendy, Sesjend Mendikbud, Dirjen Dikdasmen, Sesdirjen Dikdasmen, Direktur PSMK.
Kegiatan pelatihan tersebut dihadiri 200 guru matematika dari Nusa Tenggara Barat yang merupakan kerjasama antara Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama Casio Indonesia sebagai rangkaian acara puncak peringatan Hardiknas 2018.
Senada, Education Manager Casio Indonesia Mutia Meilina mengatakan, pelajaran Matematika selama ini dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan bagi para siswa terutama di Indonesia. Sehingga diperlukan metode yang menarik bagi para siswa untuk dapat menyenangi pelajaran yang selama ini manjadi pelajaran paling dasar dari cabang ilmu pengetahuan.
Mutia menjelaskan, selama ini pemanfaatan kalkulator masih dianggap sebagai musuh para pengajar. "Padahal sebenarnya kalkulator dapat menjadi alternatif alat untuk mendukung pelajaran khususnya matematika jauh lebih disenangi oleh siswa," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut Mutia, Pendidikan berbasiskan STEM (Science, Technology, Engineering & Math) yang matematika ada di dalamnya dipandang perlu oleh banyak pengamat pendidikan.
"Metode ini sudah lama menjadi metode yang diterapkan di Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Pasalnya, pendidikan berbasis STEM terbukti mampu membentuk sumber daya manusia (SDM) yang mampu bernalar dan berpikir kritis, logis, dan sistematis yang menjadi kebutuhan siswa Indonesia zaman now," ungkapnya.
Di sisi lain Dwi Anggraeni, Master Trainer Casio yang juga merupakan guru matematika dari area Jawa Timur mengungkapkan, pada metode pengajaran matematika yang berjalan saat ini, siswa lebih banyak diminta untuk berhitung. Metode ini sudah dianggap tidak relevan dimana fokus pembelajaran hanya pada perhitungan, bukan problem solving atau penyelesaian masalah itu sendiri.
"Dengan teknologi kalkulator, maka siswa dapat dilatih untuk lebih kreatif memanfaatkan waktu belajarnya untuk meningkatkan kemampuan problem solving dimana kalkulator tidak hanya berfungsi alat hitung tapi sebagai media eksplorasi konsep matematika," jelas Dwi.
Baca juga:
Mendikbud tegaskan tak ada libur sekolah saat Asian Games
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Mendikbud akan rancang ulang kurikulum
Bad news is good news, Mendikbud ingatkan jajarannya legowo terima kritik
Peringati Hardiknas, Mendikbud ajak guru ikuti perkembangan zaman
Mendikbud: Tanggung jawab profesi guru lebih berat dibandingkan dokter
Masih banyak pelajar SMP di Padang ujian nasional menggunakan kertas