Mengenal Ular Putih Asal Papua, Sekali Patuk Langsung Tewas
Baru-baru ini Anggota Exotic Animal Lovers atau Exalos Indonesia Anaas Muhtazul'ulum digigit ular putih berbisa atau Micropechis ikaheka di di Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dia meninggal dunia dengan hitungan waktu yang tidak lama.
Ular masih menjadi salah satu hewan yang mematikan di dunia. Kelompok reptilia itu dikenal berbahaya karena gigitannya yang mengandung racun dan dapat membahayakan nyawa manusia.
Hewan melata dan bertubuh panjang itu juga memiliki beragam spesies dan mengandung racun berbeda. Risiko terbesar apabila tidak terselamatkan dari gigitan ular adalah kematian.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
Baru-baru ini Anggota Exotic Animal Lovers atau Exalos Indonesia Anaas Muhtazul'ulum digigit ular putih berbisa atau Micropechis ikaheka di di Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dia meninggal dunia dengan hitungan waktu yang tidak lama.
Ular Papua Sangat Mematikan
Muhammad Panji atau lebih dikenal sebagai Panji Petualang mengakui spesies ular Papua yang menggigit Anaas sangat mematikan dan masuk ke delam lima spesies ular berbahaya di Papua. Salah satunya ular putih Micropechis Ikaheka.
Menurut Panji, Micropechis Ikaheka adalah familia dari jenis ular Elapidae seperti Weling, King Cobra, Black Mamba dan Taipan. Variasi bisa dari golongan Elapidae kebanyakan berbeda-beda.
"Misalkan di Jawa kita punya anti bisa untuk nyembuhin gigitan cobra, bukan king cobra. Cobra biasa itu tidak efektif digunakan untuk ular-ular Papua, mengingat ular-ular Papua itu kerabatnya lebih dekat dengan ular Australia sana," kata Panji saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (15/3).
Kandungan bisa ular seperti Micropechis Ikaheka sangat mematikan. Bisa ular sejenis itu ada empat yaitu Neurotoksin (menyerang saraf), Hemotoksin (menyerang darah), Kardiotoksin (menyerang jantung) dan Sitotoksin (menyerang sel).
"Biasanya dia kan konsentrasi bisa nya itu bisa saraf, neurotoksin, jadi disebut konsentrasi bisa yang dimiliki ular ini modalnya neurotoksin bisa otot dan saraf. Di mana juga ada kardiotoksinnya ini yang bahaya kardiotoksin dia lebih kuat dari king cobra lebih dari 10x lipat. Jadi kalau kena gigit gagal napasnya itu bisa dalam waktu 5-10 menit," tutur Panji.
Bisa Ular Papua Sebabkan Gagal Napas
Panji menjelaskan, satu menit setelah digigit ular berbisa, korban masih belum terasa apa-apa dan hanya terjadi lebam. Lima menit kemudian merasa mual, pusing dan gagal napas layaknya asma atau seperti dicekik.
Semakin lama sulit bernapas, biasanya pingsan atau kejang-kejang. Setelah itu, nyawa melayang karena sudah tidak kuat.
"Seperti itu memang, itu gambaran gigitan Microphecis Ikaheka yang ular putih itu," jelasnya.
Panji mengatakan, pada dasarnya ular adalah hewan yang tidak pernah menyerang tanpa alasan. Asalkan dihindari dan jangan disentuh. Bila tak sengaja terpegang, ular akan merasa terancam dan membuat pertahanan.
"Mereka itu takut sama manusia, secara alami ular apapun lihat orang kabur, termasuk king cobra yang sejatinya predator, kalau king cobra itu kan sejatinya berani, king cobra melihat manusia pun kabur, menghindari," jelasnya.
"Intinya ya jangan nangkap ular kalau gak ngerti ular," pesan Panji Petualang.
Tips Saat Bertemu Ular
Senada dengan Panji, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat mengakui ular Micropechis Ikaheka sangat berbahaya. Efek bisa ular merusak tubuh korban terutama di sistem saraf, peredaran darah bahkan pernapasan.
"Ikaheka yang menggigit korban ini sangat tinggi tingkat bisa nya sehingga menyebabkan kematian," ujarnya.
Menurutnya, ular di Timur garis Wallacea seperti NTT, Maluku dan Papua memang cukup beragam dan banyak spesies ular berbisa di sana. Antara lain Micropechis Ikaheka, Brown Snake, Death Adder, King Cobra, Cobra, Tiger Snake dan lainnya.
"Bisa (venom) yang dimiliki ular mengandung unsur hemotoksin menyerang darah, neurotoksin menyerang saraf, mikotoksin menyerang otot dan lain-lain. Yang sering berakibat fatal adalah neurotoskin karena jantung terganggu bahkan bisa langsung berhenti," terangnya.
Aji menerangkan, cara ampuh pertolongan pertama bila digigit dan terkena bisa ular adalah sesuai panduan WHO snake bite 2016, yaitu imobilisasi atau pembidaain sekitar luka agar tidak bergerak. Sehingga bisa ular di fase lokal.
Penyebab ular menyerang manusia adalah terganggu area pertahannnya, disentuh atau di injak, maupun disakiti. Tips ampuh agar ular agar ular tidak menyerang dengan cara melakukan STOP (Silent, Thinking, Observe, Prepared).
"Jangan dipegang, hanya yang terlatih yang dapat handling ular, tetap fokus dan tenang," tutupnya.
(mdk/lia)