Menko Polhukam ungkap bantuan-bantuan yang dibutuhkan dari negara asing
Menko Polhukam Wiranto, mengatakan, sudah ada 18 negara siap membantu Indonesia menangani Palu dan Donggala, pasca diterjang gempa bumi dan tsunami. Dia menuturkan, bantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Menko Polhukam Wiranto, mengatakan, sudah ada 18 negara siap membantu Indonesia menangani Palu dan Donggala, pasca diterjang gempa bumi dan tsunami. Dia menuturkan, bantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
"Tentu bantuan-bantuan itu kita arahkan supaya tepat barang, tepat kebutuhan, dan tepat waktu. Kemudian kita bisa perinci bantuan itu, bisa berwujud barang, alat, keahlian tertentu. Yang penting time framenya tepat, sehingga saat dibutuhkan nilai guna manfaatnya lebih," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (1/10).
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Apa itu Gendang Pampat? Salah satu hal yang menjadi produk kebudayaan adalah alat musik. Beberapa kelompok suku di Indonesia punya alat musik yang khas. Kelompok Suku Dayak Iban misalnya, mereka punya alat musik tradisional bernama Gendang Pampat. Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat.
-
Apa itu Gendar Pecel? Berbeda dengan pecel pada umumnya, di sana pecel dipadukan dengan gendar. Gendar adalah olahan nasi yang teksturnya lebih kenyal dari lontong karena proses pembuatannya dicampur dengan ragi.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
Dia mengungkapkan, saat ini yang paling dibutuhkan adalah bantuan tanggap darurat yang dibutuhkan masyarakat.
"Beberapa kebutuhan bantuan segera yang bisa kita terima, pertama adalah berupa alat angkut udara. Kita tahu saat ini atau saat bencana terjadi itu PLN mati, kemudian BBM langka, komunikasi seluler mati, beberapa jalan darat terputus, sehingga yang paling efektif adalah bantuan cepat dari udara," ungkap Wiranto.
Namun, dirinya tahu, alat angkut udara yang besar masih sulit diakses. Maka yang bisa mendapat hanya jenis Lockheed Martin C-130 Hercules.
"Yang bisa mendapat adalah jenis C-130 Hercules. Karena panjang landasan 2.500 itu ujungnya retak sekitar 200 meter. Sehingga landas pacu yang mungkin untuk dapat didarati itu hanya sepanjang 2.000 meter. Kalau pesawat Boeing pun itu tipe 737 seri 400-500. Yang seri 800 sampai seri 900 enggak mungkin bisa mendarat. Tapi pesawat C 130 bisa. Oleh karena itu, kami harapkan bantuan dari alat angkut udara C 130," jelas Wiranto.
Bantuan Lain
Selain itu, masih kata dia, tenda-tenda masih cukup banyak dibutuhkan. Kemudian sarana untuk air bersih.
"Tadi dilaporkan dari depan bahwa air bersih memang sulit didapat di sana. Sumber-sumber air bersih enggak banyak. Sumur pompa membutuhkan listrik, dan listrik pasokannya sangat rendah sekarang. Sehingga akan diminta juga bantuan genset-genset dari negara-negara donor," jelas Wiranto.
Bukan hanya itu, Rumah Sakit portabel atau yang di lapangan juga dibutuhkan. Lengkap dengan tenaga mediknya.
"Kemudian juga fogging. Fogging ini ada satu jenis fogging untuk menetralisir kemungkinan adalah jenazah yang terlambat dikubur, yang bisa menimbulkan penyakit. Ini peristiwa di Aceh jangan sampai terulang ya. Dulu banyak mayat yang terlambat terkubur dan menyebabkan epidemi tertentu yang bisa menyerang manusia. Ini kita butuh," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)