Menteri Yohana Janji Kawal Kasus Dugaan Pemerkosaan Mahasiswi UGM oleh Rekan KKN-nya
Yohana menyarankan terhadap kasus tersebut agar diselesaikan lewat jalur hukum. Menurutnya sudah ada undang-undang yang mengatur hal itu.
Dugaan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi UGM oleh rekan KKN-nya mendapatkan komentar dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise. Yohana mengatakan, Kementerian PPPA akan melakukan pendampingan dalam proses penyelesaian di UGM.
Yohana menuturkan jika saat ini korban maupun pelaku sedang dalam proses mediasi. Proses mediasi ini dilakukan dengan melibatkan pihak keluarga dari kedua pihak.
-
Bagaimana Yubita mempersiapkan diri untuk kuliah di UGM? Sembari menunggu kesempatan seleksi masuk perguruan tinggi, Yubita mengisi hari-harinya dengan membaca dan latihan soal-soal tes. Ia menjalani semua proses itu dengan tenang dan tawakal. Nilai-nilai Yubita di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Karangayung sebenarnya tidak terlalu jelek dengan rata-rata nilai Ujian Sekolah mencapai 85,46. Namun untuk mengejar ketertinggalan, ia selalu konsisten dengan pola belajar yang rutin dan dijalaninya setiap hari jam 3 dini hari hingga Subuh.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Bagaimana Ilham diterima di UGM? Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional.
-
Kenapa UGM dibangun di Yogyakarta? Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah salah satu tokoh yang mendukung pendirian kembali UGM di wilayah Republik yang tersisa, Yogyakarta. Beliau sangat mendukung keberlangsungan pendidikan tinggi di kota tersebut dan bahkan memberikan tanah Kasultanan untuk menjadi lokasi kampus UGM.
-
Apa yang dilakukan Yulianto untuk membantu nasabah UMi? Yulianto terus berusaha membantu nasabah mendapatkan pinjaman dari Bank BRI untuk mengembangkan usaha mereka.
-
Siapa yang membangun fasilitas kerohanian di UGM? Universitas Gadjah Mada kini punya rumah ibadah enam agama di lingkungan kampus. Selain Masjid Kampus dan Mardliyyah Islamic Center yang telah lebih dulu dibangun, baru-baru ini Rektor UGM meresmikan fasilitas kerohanian yang di dalamnya terdapat dua bangunan gereja untuk Kristen Katolik dan Protestan, wihara untuk agama Buddha, Kelenteng untuk peribadatan umat Konghucu, serta pura untuk peribadatan umat Hindu.
"Setelah dicek ke korban dan keluarga mereka masing-masing kelihatannya sedang dalam proses mediasi. Nanti kita lihat apakah akan dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak," ujar Yohana di Fakultas Geografi UGM, Jumat (9/11).
Yohana menyarankan terhadap kasus tersebut agar diselesaikan lewat jalur hukum. Menurutnya sudah ada undang-undang yang mengatur hal itu.
"Undang-undangnya sudah ada. Namun sekarang dalam proses mediasi dan diverifikasi untuk mengetahui cerita yang sebenarnya terjadi. Itu ditangani langsung oleh UGM," ungkap Yohana.
Yohana menambahkan agar setiap universitas termasuk UGM musti lebih responsif terhadap isu gender dan ramah terhadap perempuan serta anak. Harapannya, kata Yohana kasus serupa tak lagi muncul.
"Universitas harus responsif gender. Saya sudah mulai melaunching beberapa universitas yang responsif gender. Jadi diharapkan dalam universitas tidak boleh ada lagi kejahatan dan kekerasan dalam segala bentuk terhadap perempuan dan anak," tutup Yohana.
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi UGM angkatan 2014 berinisial An diduga diperkosa saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Seram, Maluku pada 2017 yang lalu. An diduga diperkosa oleh sesama rekan KKN-nya yang berinisial HS. HS sendiri merupakan mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2014.
Kasus dugaan pemerkosaan ini kembali mencuat paska diberitakan oleh balairungpress.com yang merupakan produk dari Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung. Dalam tulisan berjudul 'Nalar Pincang UGM Atas Kasus Pemerkosaan', Balairung memberitakan kejadian pemerkosaan yang dialami oleh An dan sejumlah langkah yang dilakukan pihak UGM untuk menangani masalah tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani mengatakan jika peristiwa tersebut memang benar terjadi. Pihak UGM, kata Iva, langsung menarik HS yang diduga memerkosa dari kegiatan KKN.
Iva menjelaskan paska ada kasus tersebut, pihak UGM pun membentuk tim investigasi independen. Tim, lanjut Iva terdiri dari dosen dari tiga fakultas yaitu Fakultas Fisipol, Fakultas Teknik dan Fakultas Psikologi. Tim independen itu disebut Iva dibentuk berdasarkan surat keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Rektor UGM, Panut Mulyono.
"Pembentukan tim investigasi bertujuan untuk memecahkan masalah serta memberikan pendampingan kepada korban. Kita juga melakukan pendampingan pada korban. Kita semua di UGM menaruh empati yang luar biasa kepada perempuan yang kemudian menjadi penyitas itu menjadi korban," ujar Iva, Selasa (6/11).
Iva menerangkan jika tim independen itu juga bergerak melihat ke lokasi kejadian dan mengawal kasus tersebut. Dari tim independen, sambung Iva, ada beberapa rekomendasi yang dikeluarkan dan dijalankan oleh UGM.
"Sanksi pelaku waktu itu langsung ditarik dari KKN. Mahasiswa KKN yang melakukan kesalahan akan disanksi mulai dari sanksi ringan hingga sanksi berat," tutup Iva.
Baca juga:
UGM pastikan mahasiswa diduga perkosa rekan saat KKN tak ikut wisuda
Menteri Yohana minta mahasiswa UGM diduga perkosa rekan KKN dihukum berat
UGM akan bawa kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi saat KKN ke jalur hukum
Mahasiswi UGM diduga diperkosa rekan sekampus saat KKN di Pulau Seram