Meriahnya Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang, PJ Gubernur Ungkap Sensasi Bawa Padi ke Lumbung
Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Kasepuhan Cisungsang
Perayaan tersebut sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Kasepuhan Cisungsang
Meriahnya Tradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang, PJ Gubernur Ungkap Sensasi Bawa Padi ke Lumbung
Masyarakat adat Cisungsang menggelar ritual tahunan perayaan Seren Taun, Minggu (27/8). Seren Taun merupakan ritual menyimpan padi di lumbung pada musim panen.
Perayaan tersebut sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Kasepuhan Cisungsang. Ritual adat ini dipusatkan di Desa Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, di Imah Gede yang merupakan rumah Kepala Adat Cisungsang, Abah Usep Suyatma.
Acara ini sebagai bentuk menjaga warisan budaya Banten Kidul Seren Taun telah dilakukan selama turun menurun. Seren Taun juga sudah berlangsung kurang lebih 700 kali.
- Serunya Tradisi Ngubyag saat Kemarau di Ciamis, Tangkap Ikan di Sungai Pakai Tangan Kosong untuk Eratkan Silaturahmi
- Mengenal Tradisi Mauludan, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung
- Melihat Serunya Karapan Kerbau di Lumajang, Tradisi Jelang Musim Tanam Padi
- Pindah Rumah, Tradisi yang Kaya Esensi
Abah Usep Suyatma mengatakan Seren Taun merupakan budaya yang diturunkan oleh kokolotan.
"Kasepuhan masyarakat biasa bukan raja. Kami sekelompok masyarakat membudayakan adat yang diserahkan kokolot kepada kami,"ujarnya.
Sementara itu, PJ Gubernur Banten Al Muktabar yang hadir dalam acara tersebut berkesempatan untuk memasukkan padi ke dalam leuit atau lumbung.
Saat memasukkan padi ke leuit, Al mengaku merasakan suhu yang berbeda. Hal itu menjadi wajar apa bila padi dapat bertahan lama berada di dalam lumbung.
"Tadi saya memohon menghantarkan padi ke leit. Memang saya merasakan suhunya, padi itu untuk tahan lama baik untuk bibit dan pangan," katanya.
Al optimistis Banten dapat berdaulat dalam pangan atas budaya bertani yang dijaga Kasepuhan Cisungsang. Banten surplus dengan beras dampak pola bertani yang dijaga. Untuk itu, kasepuhan Cisungsang bagian dari pahlawan pangan.
"Kita bertahan dengan kemampuan alam yang ada, budaya yang kuat untuk memiliki ketahanan. Sehingga dengan begitu kita akan terjaga pangan kita. Ini adalah ketakutan dunia tentang pangan itu. Maka bapak ibu ini pahlawan pangan," ujarnya.
"Kita harus menggiatkan pangan karena dunia khawatir dengan pangan. Tapi di Indonesia saya berseloroh masih bisa makan karena kita menghormati pangan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, ribuan warga menyaksikan iring-iringan budaya yang membawa padi untuk dimasukan ke leuit. Alunan musik tradisional dari angklung Buhun dan suara pukulan lesung yang dilakukan para ibu ibu mengiringi ritual tersebut.
Hadir dalam acara tersebut PJ Gubernur Banten Al Muktabar, PJ Sekda Provinsi Banten Virgojanti, dan Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi. Cisungsang sendiri diketahui memiliki wilayah kurang lebih 2.800 kilometer persegi dan terletak di kaki Gunung Halimun.