Miras yang Tewaskan 5 Orang di Solo Dioplos Pakai Alkohol 96% dan Pewarna Makanan
"Jadi oplosannya itu alkohol 96 persen, air mineral, air buah kawis, pewarna dan aroma makanan. Kemudian dicampur jamu pahitan, seperti adas pulowaras, kayu secang dan kapulogo," ujar Andy
Polresta Surakarta telah mengamankan peracik miras oplosan yang menewaskan 5 orang di Solo. Tersangka bernama Sigit Seno Susanto (46), warga Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yang menyerahkan diri Rabu (11/9) malam.
Kapolresta Surakarta, AKBP Andy Rifai mengatakan, miras yang mematikan tersebut dioplos dari beberapa bahan, mulai dari alkohol hingga bahan jamu.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Apa alasan Serangan Umum Surakarta dilakukan? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Apa makna utama dari Tari Bondan Surakarta? Meski ketiga jenis tari bondan memiliki makna yang sedikit berbeda, akan tetapi pada intinya tari bondan ini memiliki makna yang sama mengenai kasih sayang seorang ibu kepada sang anak.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Apa tujuan dari Serangan Umum Surakarta? Meski dihujani bom-bom dari udara, para pejuang gerilya terus melakukan perlawanan dan pertempuran tanpa pandang bulu. Mereka tetap konsisten menyerang pos-pos Belanda lalu masuk ke kampung bersama rakyat lainnya.
"Jadi oplosannya itu alkohol 96 persen, air mineral, air buah kawis, pewarna dan aroma makanan. Kemudian dicampur jamu pahitan, seperti adas pulowaras, kayu secang dan kapulogo," ujar Andy saat konferensi pers di Mapolresta Polresta Surakarta, Jumat (13/9).
Andy menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dari sampel miras oplosan tersebut. Sehingga diharapkan bisa diketahui bahan mana yang menyebabkan kematian.
"Kami masih menunggu hasil lab keluar," tandasnya.
Kepada penyidik, Sigit mengaku sebelumnya pernah meracik miras oplosan dan tidak pernah menimbulkan korban. Namun, dia sudah lama dia tidak melakukan aksinya setelah tinggal di Bekasi.
"Setelah balik dari Bekasi, kemarin bikin lagi karena ada yang pesan," jelas Sigit.
Sigit mengaku mempunyai warung di rumahnya. Dia juga sesekali menjual miras, meski secara sembunyi-sembunyi. Dia mengaku belajar sendiri dalam mengoplos miras.
"Belajar sendiri. Tidak ada yang mengajari," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, 5 orang tewas usai berpesta minuman keras oplosan di tepian Sungai Bengawan Solo, Kelurahan Sewu, Jebres, Solo. Kelima korban memulai menenggak minuman haram tersebut sejak hari Minggu (8/9) lalu.
Kelima korban tewas tersebut adalah Budiono (48), warga Sangkrah, RT 01 RW 01, Pasarkliwon, Joko Semedi warga Mojolaban Sukoharjo, Agimailanto, warga RT 06 RW 13, Sangkrah, Klowor warga Jati Teken Sukoharjo dan korban terakhir Iput, warga Palur, Sukoharjo.
Baca juga:
Polisi Tangkap Pengoplos Miras yang Tewaskan 5 Orang di Solo
Polisi Buru Pengoplos Miras Yang Tewaskan 5 Orang di Solo
5 Warga Tewas Usai Pesta Miras Oplosan di Tepian Bengawan Solo
Campur Miras dengan Obat Batuk, 2 Warga Tasikmalaya Tewas dan 6 Dirawat
Gerebek Sebuah Ruko di Yogyakarta, Polisi Amankan 2690 Botol Miras Ilegal