Misbakhun: Indonesia Punya Modal Kuat Hadapi Dampak Konflik Timur Tengah
Apalagi, kata dia, kalau dilihat dari sisi relasi timbal balik di sektor perdagangan dan sektor keuangan maka secara relatif masih sangat aman bagi Indonesia
Karena itu, pengaruh tekanan pada perekonomian nasional tidak signifikan
- Tantangan dan Peluang Sektor Keuangan Indonesia di Tengah Dinamika Global yang Terus Berubah
- Cara Menghindari Konflik dengan Mertua Soal Keuangan
- Mantan Menkeu Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 7%, Tapi Ini Syaratnya
- Keputusan MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres Bakal Beri Dampak ke Ekonomi Indonesia, Begini Gambarannya
Misbakhun: Indonesia Punya Modal Kuat Hadapi Dampak Konflik Timur Tengah
Indonesia dinilai punya modal kuat untuk menghadapi dampak konflik geopolitik di Timur Tengah.
Karena itu, pengaruh tekanan pada perekonomian nasional tidak signifikan.
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan, untuk saat ini, fundamental ekonomi Indonesia masih sangat kuat.
Sehingga guncangan konflik di Timur Tengah belum terlalu memberikan pengaruh tekanan pada perekonomian Indonesia.
Apalagi, kata dia, kalau dilihat dari sisi relasi timbal balik di sektor perdagangan dan sektor keuangan maka secara relatif masih sangat aman bagi Indonesia.
Misbakhun mengutip data bahwa pertumbuhan ekonomi nasional masih di atas 5% per tahun, inflasi rendah +/- 2,5% per tahun dan cadangan devisa yang kuat.
“Itu adalah salah satu data fundamental ekonomi Indonesia yang kuat. Belum lagi sektor ekonomi yang ditopang oleh hasil komiditas mineral, batu bara, sawit, dan olahan nikel yang produktif ikut memberikan penguatan pada fundamental ekonomi kita,” terang Misbakhun.
Sedangkan, sektor UMKM di Indonesia mampu memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja di sektor informal dan memberikan daya dukung pada daya beli yang kuat di masyarakat kelas menengah bawah.
Untuk menjaga kekuatan sektor UMKM, perlu dukungan dari pemerintah.
“Pemerintah harus mempertahankan kebijakan untuk sektor UMKM bagaimana sektor tersebut tetap bisa mendapatkan akses permodalan yang mudah dan berbunga rendah supaya kontribusi sektor UMKM ini makin kuat dalam struktur ekonomi nasional kita,” tegas Misbakhun.