Mortir diduga peninggalan Jepang ditemukan di bekas penambangan pasir
Mortir itu ditemukan Selasa (27/3) kemarin, sekira pukul 15.00 WITA di tengah aktivitas warga di lokasi areal bekas penambangan pasir di Lawelawe. Temuan itu, langsung diinformasikan ke personel Kodim 0913 PPU.
Warga Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, menemukan mortir sisa peninggalan tentara Jepang, di lokasi bekas penambangan pasir, di Lawelawe, Penajam. Mortir yang sudah karatan itu, kini diamankan di markas Kodim 0913 PPU.
Mortir itu ditemukan Selasa (27/3) kemarin, sekira pukul 15.00 WITA di tengah aktivitas warga di lokasi areal bekas penambangan pasir di Lawelawe. Temuan itu, langsung diinformasikan ke personel Kodim 0913 PPU.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk UMKM di Bontang? Pemkot Bontang Gandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk Jaminan Sosial UMKM
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Di mana patung gajah Pasemah ditemukan? Penamaannya berasal dari lokasi penemuan awal patung gajah tersebut, yakni di dataran tinggi Pasemah, Sumatera Selatan.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
"Dari laporan itu, 30 menit kemudian personel Kodim datang ke lokasi penemuan mortir itu bersama warga," kata Kepala Penerangan Korem 091 Aji Surya Natakesuma Kapten Czi Gathut Aryo Saputro, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (28/3).
Setelah diukur, mortir berdiameter 60 milimeter itu diduga kuat bekas peninggalan di zaman penjajahan. Tidak ingin berlama-lama, mortir itu kemudian bergegas diangkat untuk diamankan dengan hati-hati.
"Selain dari Kodim, juga ada datang dari personel Kodam VI Mulawarman dan juga humas Sekretariat Kabupaten PPU, bersama-sama ke lokasi temuan mortir itu," ujar Gathut.
Mortir dengan panjang 80 centimeter itu, kemudian diamankan dari lokasi temuan, dan dibawa ke markas Kodim 0913 PPU untuk penyelidikan lanjutan.
"Diduga, mortir itu memang bekas peninggalan Jepang. Jadi, sekarang mortir itu sudah diamankan di markas Kodim PPU," katanya.
Baca juga:
Korek parit, warga Deli Serdang temukan peluru mortir
Thailand temukan ratusan bom era Perang Dunia II milik AS
Cari kepiting, warga temukan granat aktif di sungai Tanjung Pilawang
Warga Gambir geger temukan mortir di Pintu Air Banjir Kanal Barat
Bom sisa konflik Aceh ditemukan tertanam di belakang rumah warga