MPR Undang Keluarga Soeharto dan Gus Dur, Selesaikan Masalah Warisan Politik
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membahas dan menyelesaikan sejumlah masalah politik yang diwariskan oleh kedua tokoh penting tersebut.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berencana mengundang keluarga Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal sebagai Gus Dur.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet, menjelaskan, tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membahas dan menyelesaikan sejumlah masalah politik yang diwariskan oleh kedua tokoh penting tersebut.
- TAP MPR Dicabut, Soeharto dan Gus Dur Dianggap Layak Dapat Gelar Pahlawan
- Potret 2 Politisi Perempuan Anak Cucu Soekarno & Soeharto Bertemu Akrab, Sampai Pelukan Erat Bak Kakak Adik
- Bercita-Cita Tidak Jadi Apa-apa, Ini Kisah Teladan dari Gus Dur yang Tetap Menggema Meski Sosoknya Sudah Tiada
- Mengenang Momen Lebaran di Rumah Gus Dur, Tamu dari Berbagai Kalangan Diperlakukan Sama, Ditemui sambil Rebahan di Kursi
Dia menyebut, penyelesaian ini menjadi langkah penting untuk membangun rekonsiliasi nasional demi masa depan bangsa.
”Setelah kita mengundang keluarga Bung Karno dengan luar biasa kemarin, seluruh rakyat terharu dalam susana yang sangat hikmat maka tanggal 28 dan 29 kita akan mengundang juga keluarga Pak Harto dan keluarga Gus Dur untuk menerima surat jawaban dari MPR, betapa indahnya dunia ini,” kata Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet menyampaikan, surat yang diajukan Fraksi PKB dan Fraksi Partai Golkar sifatnya administratif dan bukan sebagai produk hukum.
”Saya bisa menyadari bahwa dua-duanya adalah kebutuhan untuk gelar pahlawan yang selama ini dua tokoh ini terganjal,” ujarnya.
Menurutnya, MPR memiliki semangat rekonsiliasi untuk membangun kebersamaan sehingga tidak lagi mewariskan dendam politik masa lalu kepada generasi yang akan datang.