Muhammadiyah akan tampung istri dan anak Siyono jika diusir warga
Sebelumnya, warga menolak jenazah Siyono dimakamkan di kampung halaman jika autopsi dilakukan.
Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan akan menampung keluarga terduga teroris Siyono usai diancam warga diusir dari kediamannya di Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten. Warga sekitar mengancam bakal mengusir keluarga Siyono jika rencana autopsi terhadap jenazah panglima sekaligus komandan rekrutmen kelompok teroris Neo Jamaah Islamiyah (NJI) itu.
"Muhammadiyah akan tampung Suratmi, kami Muhammadiyah dengan tekad bulat, kalau pun mereka mengusir dari kampung itu kami akan nampung dan ekonomi dan anak-anaknya, bertanggung jawab demi keadilan," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (1/4).
PP Muhammadiyah menilai, kasus yang menimpa keluarga Siyono bukan masalah teroris semata, melainkan juga soal keadilan. Oleh karena itu, kata Dahnil, PP Muhammadiyah akan membantu keluarga Siyono.
"Bagi Muhammadiyah ini bukan kasus membahas benar atau tidak teroris, tapi cuma ingin mencari keadilan," ujar Dahnil.
Menurut Dahnil, ada tiga poin yang disampaikan warga melalui kepala desa mengenai keluarga Siyono. Poin pertama tidak diperbolehkan melakukan autopsi. Poin kedua apabila dilakukan autopsi, tidak dilakukan di dalam kampung. Poin ketiga apabila dilakukan autopsi di kampung, maka tidak boleh dikebumikan di desa itu dan seluruh keluarga harus keluar dari desa tersebut.
"Ini dari Kepala Desa, Joko Wijoyo menyampaikan 3 poin itu. Kami yang diberi amanah, ketemu kembali dan saya sampaikan ke Suratmi, dia jawab gini, mas Dahnil saya sedang mencari keadilan dan saya menitip usaha itu ke Muhammadiyah, kalau pun nanti saya harus terusir, bumi Allah itu luas mas, jadi bu Suratmi bumi Allah itu luas, autopsi tetap dilakukan, itu yang disampaikan," ujar Dahnil.
Mengenai tiga poin tersebut, kata Dahnil, dirinya berdialog dengan kepala desa untuk memikirkan tiga poin tersebut. "Ini sikap Anda apa warga, dia menyatakan sikap aparatur desa dan tokoh. Tokoh siapa saja? Karna Pokam menanyakan sebagian warga tidak keberatan mencari keadilan. Namun, apapun itu, kami Muhammadiyah dengan tekad bulat dan menghormati sikap beliau," tandasnya.
Baca juga:
Mabes Polri sebut belum ada penyimpangan SOP soal tewasnya Siyono
Kinerja Densus 88 perlu dievaluasi, bukan dibubarkan
Kuburan Siyono bakal dijaga Pemuda Muhammadiyah selama 24 jam
BNPT bantah ada dana asing yang masuk untuk penanganan terorisme
Cari keadilan, istri Siyono tolak uang duka dari Kapolri
Kasus kematian Siyono, ICW sebut anggota Densus 88 setara polsek
Mencari kebenaran kasus kematian Siyono di tangan Densus 88
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Apa yang dilakukan Syekh Nurjati di Cirebon? Di Cirebon, keduanya sepakat mulai mengajarkan ilmu Agama Islam yang saat itu masih banyak yang belum mengenalnya.
-
Bagaimana Islam masuk ke Sidoarjo? Mengutip situs resmi Pemkab Sidoarjo, masuknya Islam ke Sidoarjo diperkirakan setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.