Nekat mencuri di asrama polisi, residivis didor saat melarikan diri
Suparman mencuri satu laptop, tiga handphone dan satu unit Playstation II di rumah salah satu anggota Polres Cilacap.
Seorang residivis yang melakukan pencurian di Asrama Polisi Cilacap Jawa Tengah, Suparman (40) harus merasakan timah panas di kaki kanannya, lantaran hendak melarikan diri usai menjual barang curian di sebuah toko elektronik yang berada di Kecamatan Majenang.
Peristiwa tersebut bermula dari adanya laporan pegawai toko alat elektronik di Majenang yang curiga, saat Suparman hendak menjual hasil operasinya di Asrama Polisi Teluk Penyu, Cilacap pada Minggu (25/10).
"Penangkapan terhadap pelaku, berawal dari kecurigaan pegawai sebuah toko alat alat elektronik yang berada di Majenang. Saat itu, pegawai toko tersebut diminta tolong pelaku untuk menjual laptop, handphone dan Play Station," ujar Kepala Kepolisian Resor (Polres) Cilacap, Ajun Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya, Kamis (30/10).
Kecurigaan penjaga toko tersebut terbukti setelah membuka data laptop yang akan dijual pelaku. Dalam laptop tersebut berisi data dan gambar kepolisian.
"Kemudian saksi melaporkannya ke Polsek Majenang dan anggota kami melakukan penelusuran melalui CCTV yang terpasang di toko. Dari hasil rekaman tersebut, wajah pelaku dapat dikenali petugas," ujarnya.
Namun, lanjut Ulung, saat petugas akan melakukan penangkapan di rumah istrinya yang berada di kawasan Desa Cimanggu Kulon Kecamatan Cimanggu, pelaku berusaha melarikan diri. Sehingga petugas melumpuhkannya dengan menembak kaki kanan pelaku.
Sebelumnya, Suparman yang beralamat di Kampung Utan Bahagia Kelurahan Cengkareng Timur Jakarta Barat, melakukan aksi pencurian di Asrama Polisi Teluk Penyu, Cilacap pada Minggu (25/10). Ia mencuri satu laptop, tiga handphone dan satu unit Playstation II di rumah salah satu anggota Polres Cilacap, Rosadi.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku menggunakan kunci leter L yang sudah dimodifikasi untuk membuka gembok pintu asrama. Setelah berhasil masuk, pelaku mengambil barang-barang tersebut di ruang tamu. Dalam aksinya, Suparman mengaku melakukannya bersama AHR, salah satu pelaku yang masih buron.
Usai mengambil barang-barang tersebut, mereka keluar melewati jalan semula dan pergi meninggalkan asrama dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio dengan nomor polisi B 4515 BDG. Dari hasil penjualan barang curian tersebut oleh pelaku rencananya akan dibagi dua untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Ulung mengemukakan, sebelumnya pada tahun 2007 Suparman pernah dihukum dalam kasus pencurian yang dilakukan di Jakarta. "Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman di atas tujuh tahun penjara," katanya.
Baca juga:
Terpergok mencuri ponsel, Suranto sempat mengaku sebagai reserse
Mobil proyek dicuri, pengerjaan drainase Purworejo terancam molor
Pengemudi GO-JEK pukuli mahasiswa yang dikira tukang parkir liar
Bonceng istri orang, Arifin dibacok hingga ambruk bersimbah darah
Cemburu buta, alasan Seraju bunuh anak dan aniaya istri
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
-
Apa yang membuat warga Cilacap rela antre berdesakan demi bakso pentol? Mereka bahkan saling dorong dan berdesakan agar bisa mendapatkan bakso pentol. Dalam beberapa hari terakhir, pentol bakso di Desa Mergawati, Kroya, Kabupaten Cilacap itu sedang viral-viralnya. Tak jelas apa yang membuat warga rela mengantre untuk mendapatkan bakso pentol itu. Kemungkinan karena harganya yang murah, tapi isinya banyak dan melimpah.
-
Bagaimana kebakaran di Pelabuhan Cilacap menyebar? “Selain empat kapal besar itu, ada satu atau dua kapal jukung fiber yang ikut terbakar.
-
Dimana letak Curug Cibeureum? Lokasinya persis berada di Jalan Cisarua Puncak KM. 10, Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, atau sebelah timur pusat kota Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
-
Mengapa para pengungsi memilih Pelabuhan Cilacap sebagai tempat pelarian? Dengan mudahnya mereka menguasai tiga pelabuhan besar di utara Jawa. Maka satu-satunya jalan para tentara Belanda untuk melarikan diri adalah Pelabuhan Cilacap yang berada di selatan Jawa.