Nelayan Pulau Masalima Temukan Satu Korban Meninggal KM Ladang Pertiwi
Rizal mengaku kondisi jasad tersebut saat ditemukan masih mengenakan pakaian utuh. Ia berharap jasad perempuan tersebut bisa dikenali oleh keluarga penumpang KM Ladang Pertiwi 02.
Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 terus dilakukan di Selat Makassar. Terbaru, nelayan Pulau Masalima, Kabupaten Pangkep menemukan satu jasad berjenis kelamin perempuan yang diduga penumpang KM Ladang Pertiwi 02.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Sulawesi Selatan (Sulsel), Muh Rizal membenarkan penemuan satu jenazah diduga penumpang KM Ladang Pertiwi. Jasad berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan sekitar 15 Nautical Mile (NM) Utara Pulau Pamantauang oleh nelayan yang ikut dalam operasi SAR gabungan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
"Dari info kami terima ditemukan pukul 17.15 Wita. Untuk sementara jenazah dibawa ke puskesmas untuk diidentifikasi visual," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/6).
Rizal mengaku kondisi jasad tersebut saat ditemukan masih mengenakan pakaian utuh. Ia berharap jasad perempuan tersebut bisa dikenali oleh keluarga penumpang KM Ladang Pertiwi 02.
"Jika tidak ada yang mengenali, jasad perempuan itu akan kita bawa ke Makassar," kata dia.
Hal tersebut dilakukan untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Sulsel. Meski demikian, keputusan apakah jasad tersebut dievakuasi ke Makassar masih menunggu arahan SAR Mission Coordinator (SMC).
"Kita menunggu arahan dari SMC selaku penanggungjawab operasi SAR," ucapnya.
Dengan ditemukannya satu lagi jasad, dengan demikian sudah 4 orang penumpang KM Ladang Pertiwi 02 ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Selain itu, Basarnas Sulsel masih mencari 15 orang lainnya.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi memastikan pencarian 16 korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 akan diperpanjang hingga tiga hari ke depan. Djunaidi menyebut pertimbangan perpanjangan operasi pencarian setelah ditemukannya tiga korban meninggal dunia.
"Kami perpanjang hingga tiga hari ke depan, disebabkan karena masih banyaknya korban yang belum ditemukan sebanyak 16 orang," ujarnya saat jumpa pers di Mapolda Sulsel.
Djunaidi menegaskan tim SAR gabungan akan bekerja maksimal dalam tiga hari ke depan untuk menemukan 16 korban lainnya. Ia berharap dalam pencarian tiga hari ke depan bisa ditemukan korban lainnya.
"Kita berusaha semaksimal mungkin untuk kegiatan operasi SAR sampai hingga tiga hari ke depan hingga ditemukan seluruh korban yang ada," tegasnya.
Djunaidi mengatakan pihaknya membawa dua jenazah ke Kota Makassar untuk dilakukan identifikasi. Pasalnya, berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ada warga yang mengenali dua jenazah yang ditemukan.
"Kita serahkan ke Tim DVI Polda Sulsel untuk dilakukan identifikasi," kata dia.
Sementara Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengungkapkan kasus tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 menjadi perhatian Mabes Polri, sehingga pihaknya melalui Kepolisian Udara dan Laut (Polairut) mengerahkan kapal dan helikopter untuk membantu Basarnas Sulsel melakukan pencarian. Mantan Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) ini mendukung penuh pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan hingga tiga hari ke depan.
"Kami dari kepolisian mendukung sepenuhnya dan kami sudah melaporkan ke pimpinan kami di Mabes Polri terkait bantuan heli dan kapal akan kita tambah hingga 3 hari ke depan. Apalagi dalam dua hari terakhir kita sudah menemukan 3 korban meninggal dan satu diketahui identitasnya sedangkan yg dua masih belum," kata dia.
Ia menambahkan Polda Sulsel juga memberikan dukungan melalui tim DVI guna melakukan identifikasi terhadap korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02.
"DVI Polda Sulsel saat ini sedang melakukan identitas kedua korban tersebut. Kami tim terpadu bersama forkopimda akan terus melakukan pencarian," tegasnya.
Nana menambahkan saat ini baru delapan data antemortem yang diterima oleh Tim DVI Polda Sulsel dari keluarga penumpang KM Ladang Pertiwi 02.
"Belum bertambah. Masih delapan data antemortem," ucapnya.
(mdk/ray)