Ngabalin Minta Masyarakat Waspada Paham Radikal Tunggangi Demo Tolak UU Cipta Kerja
Ngabalin melanjutkan, paham dimaksudnya adalah paham radikal yang diharamkan untuk tumbuh dan berkembang di negara mayoritas Islam, seperti Indonesia.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menilai, ada paham bergentayangan yang menunggangi aksi penolakan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja. Karenanya, dia meminta masyarakat untuk tetap waspada.
"Semua sedang bergentayangan atas nama penolakan UU Cipta Kerja (Wajah Baru Regulasi Indonesia) Waspada jangan lengah!" tulis Ngabalin melalui akun Instagram pribadinya, @ngabalin, seperti dilihat Liputan6.com, Sabtu (17/10).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Di mana Mochammad Afifuddin lahir? Dikutip dari situs KPU, Mochammad Afifuddin biasa disapa Afif, lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Apa profesi Muhammad Ivan Lubis? Ivan memiliki karier yang cukup mentereng. Ia saat ini dikenal sebagai pengusaha juga sekaligus Co-Founder of Creathlete Sports Group sebuah agensi atlet yang ada di Indonesia.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
Ngabalin melanjutkan, paham dimaksudnya adalah paham radikal yang diharamkan untuk tumbuh dan berkembang di negara mayoritas Islam, seperti Indonesia.
"Belajar dari kegagalan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, maka jangan biarkan INDONESIA kita dihancurkan dan tercabik-cabik dengan paham RADIKAL ISIS, HIZBU TAHRIR aliran yang menolak PANCASILA & DEMOKRASI, KAUM TAKFIRI (yang mengkafir-kafirkan) KAUM INTOLERAN," tegas dia.
Karenanya, Ngabalin meminta untuk aparat kepolisian dapat bergerak mengamankan Indonesia dari ancaman paham yang menunggangi aksi tersebut.
"POLRI sedang bekerja, berikan penguatan dengan doa dari kita semua. #SampahDemokrasi, +62 antikekerasan, anarkisme, intoleran, fitnah dan adu domba serta penyebaran kebencian atas nama kebenaran agama," dia menandasi.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
Sumber: Liputan6.com