Nyamar Jadi Pria Hidung Belang, Polisi Bongkar Prostitusi Online di Samarinda
Polisi membongkar praktik prostitusi online melalui MiChat di Samarinda. Ada 15 orang ditangkap. Dua di antaranya muncikari ditetapkan tersangka. Tidak hanya di Samarinda. Komplotan itu melayani pria hidung belang hingga daerah jauh di Berau, utara Kalimantan Timur.
Polisi membongkar praktik prostitusi online melalui MiChat di Samarinda. Ada 15 orang ditangkap. Dua di antaranya muncikari ditetapkan tersangka. Tidak hanya di Samarinda. Komplotan itu melayani pria hidung belang hingga daerah jauh di Berau, utara Kalimantan Timur.
Polisi menyamar sebagai calon pelanggan. Begitu dipastikan melayani open BO (Booking Out), petugas menciduk total 15 orang di dua hotel di Samarinda.
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
-
Apa saja fungsi sidik jari selain untuk bukti kriminal? Setiap orang memiliki dua gagasan tentang sidik jari: pertama, sidik jari membantu meningkatkan cengkeraman. Kedua, sidik jari membantu meningkatkan persepsi sentuhan,” kata Roland Ennos, peneliti biomekanik dan profesor biologi tamu di Universitas Hull di Inggris, dikutip dari Live Science.
-
Siapa saja yang sering menjadi korban penipuan online? Nggak hanya sebatas itu, pencurian data pribadi hingga scam yang sering terjadi lewat telepon, pesan singkat, hingga aplikasi instant messaging juga sering banget terjadi.
-
Apa saja modus penipuan online yang sering terjadi? Biar kamu lebih waspada, Blibli mengajak masyarakat mengenali berbagai modus dan skenario penipuan online yang lagi sering terjadi. Apa saja sih?
-
Siapa yang mengatakan bahwa konten kriminal dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah? Hal senada juga dikatakan seorang psikolog TV dan pakar kriminal Emma Kenny.
-
Bagaimana polisi menangani pria yang berpura-pura kesurupan? Iptu Anwar, Kepala Bagian Operasional (KBO) Lantas Polres Karawang mengatakan anggotanya memutuskan membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang. "Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan," ucap dia.
"15 Orang yang kita amankan ini terdiri dari 7 wanita dan 8 laki-laki usia rata-rata 20-25 tahun. Dari 8 laki-laki, dua di antaranya muncikari," kata Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo di kantornya Jalan Bhayangkara, Senin (15/11) sore.
Dalam aksinya, lanjut Gulo, muncikari mematok tarif Rp300 ribu hingga Rp500 ribu sekali kencan yang ditawarkan lewat MiChat. Keuntungan muncikari bervariasi. Mulai Rp50 ribu hingga Rp150 ribu.
"Mereka berpindah-pindah. Selain di Samarinda, juga di Balikpapan dan Samarinda. Tergantung daerah mana yang ramai sedang open BO," ujar Gulo.
"Selain muncikari, dari 8 laki-laki ini ada sebagai penjaga wanitanya. Baik itu sebagai pacar maupun sebagai istri siri," ungkap Gulo.
Dalam kasus itu, kepolisian di antaranya mengamankan 15 alat kontrasepsi kondom, 12 HP, dan 45 kartu operator selular berikut 10 lembar uang pecahan Rp50 ribu dan 5 lembar pecahan Rp100 ribu.
Penyidik menetapkan dua pria sebagai muncikari, MA (18) tahun dan MAW (25) sebagai tersangka dengan jeratan UU No 21/2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Rata-rata wanita muda ini status janda punya anak, dan dari kalangan ekonomi menengah ke bawa. Ya, soal ekonomi masih jadi dasar mereka berbuat itu," pungkas Gulo.
(mdk/rnd)