Kondisi Membaik, Balita Korban Pencabulan Kakek Tiri di Jeneponto Kembali ke Keluarga
Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai memberikan pendampingan psikologis kepada balita korban kekerasan seksual kakek tirinya. Pendampingan diberikan seusai korban pulang dari perawatan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai memberikan pendampingan psikologis kepada balita korban kekerasan seksual kakek tirinya di Jeneponto. Pendampingan diberikan seusai korban pulang dari perawatan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
Kepala P2TP2A Sulsel Meisy Papayungan mengatakan, setelah menjalani operasi dan perawatan, balita korban kekerasan seksual sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Sepulang dari RS, korban sempat ditempatkan di rumah aman P2TP2A Sulsel, sebelum akhirnya dibawa ke rumah kerabatnya.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Apa yang tumbuh di pekarangan Sutawi di Desa Bitingan? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
"Sudah pulang dari rumah sakit hari ini. Keadaannya semakin membaik. Korban dibawa itu ke rumah keluarganya, karena sudah beberapa hari di rumah aman," ujarnya melalui telepon, Senin (21/3).
Jaga Kondisi Psikologi Korban
Meisy mengaku saat ini korban tetap bersama keluarga guna menjaga psikologinya. Ia mengaku hal tersebut dilakukan agar psikologi korban bisa kembali seperti semula.
"Kita jaga supaya pertolongan psikologi awal, itu memang. Kami tidak memisahkan dengan keluarganya karena ingin membuat anak merasa kembali ke keadaan semula," bebernya.
Meski demikian, Meisy memastikan korban tidak akan kembali ke rumah neneknya. Pasalnya, berdasarkan dari keterangan polisi, sang nenek membela pelaku.
"Jadi sudah kita koordinasikan ke sana (orang tua). Ada rumah keluarganya yang bisa ditempati menampung, dengan tantenya," ungkapnya.
Perintah Gubernur
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berharap peran pemerintah daerah dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.
"Semua elemen masyarakat perlu terlibat bersama, bagaimana saling mengingatkan pentingnya pembinaan moral. Bagaimana menjaga dan memberi perlindungan bagi anak-anak kita," jelasnya.
Andi Sudirman telah menginstruksikan terhadap Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3A-DALDUK KB) Sulsel untuk memberikan pendampingan terhadap bayi perempuan tersebut.
"Termasuk penanganan medis korban di RS milik Pemprov Sulsel, yakni di RSUD Labuang Baji sebagai RS rujukan korban kekerasan yang didampingi UPT PPA pada DP3A-DALDUK KB Sulsel," ucapnya.
(mdk/yan)