Pasutri di Bali Kompak Gantung Diri, Diduga akibat Terlilit Utang
Keduanya diketahui pernah mencoba bunuh diri namun dicegah keluarga. Mereka disebutkan mengalami depresi akibat utang piutang.
Pasangan suami istri atau pasutri berinisial IKGS (41) dan istrinya berinisial NLN (28), ditemukan tewas tergantung di kebunnya di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali. Keduanya diduga bunuh diri karena telilit utang.
Kapolsek Selat AKP I Dewa Gede Ariana mengatakan, pasutri itu ditemukan tewas tergantung pada Rabu (28/8) sekitar pukul 09.00 Wita.
- Pasutri Lansia di Lebak Ternyata Dibunuh Cucu Tiri, Pelaku Ingin Kuasai Uang THR Korban
- Pasutri Ditemukan Tewas di Pantai Gunaksa Bali, Diduga Bunuh Diri
- Pasutri Dibunuh 2 Karyawan di Jaksel, Istri Lagi Hamil Tua Janin Ikut Tewas
- Sakit Hati Dibully, Kakak dan Adik Bunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
"Keduanya diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kebun milik mereka yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumahnya," kata AKP Ariana, Kamis (29/8).
Jasad keduanya ditemukan anak mereka yang baru pulang bekerja sebagai sopir truk. Sesampainya di rumah, dia langsung mencari kedua orang tuanya namun tidak menemukan mereka.
Sang anak kemudian mencari ke arah kebun yang jaraknya kurang lebih 100 meter di sebelah selatan rumahnya.
Dia kemudian melihat kedua orang tuanya telah kaku dalam keadaan tergantung di sebuah pohon kopi menggunakan tali plastik berwarna biru.
Posisi pasutri itu tergantung di satu pohon dengan jarak kurang lebih dua meter.
"Dari keterangan saksi, bahwa orang tuanya sedang ada masalah utang-piutang. Dan, sebelum kejadian keduanya sempat mengirimkan chat melalui pesan whatshap dengan mengatakan agar saksi menjaga dan memperhatikan adik-adiknya. Bahkan dari keterangan saksi bahwa sebelumnya atau tiga bulan yang lalu orang tuanya sempat ingin melakukan bunuh diri namun masih bisa ditenangkan saksi dan keluarga," imbuhnya.
Selain itu, menurut keterangan saksi-saksi bahwa keduanya mengalami depresi akibat utang piutang. Karena itu, pihak keluarga tidak mempermasalahkan kejadian itu.
"Dengan adanya kejadian tersebut, pihak keluarga telah mengikhlaskan kematian mereka sebagai suatu musibah," ujarnya.
- Operasi Sikat Jaya, 341 Orang Terlibat Kasus Kriminal Dalan Kurun Waktu 15 Hari
- Cara Efektif Menemukan dan Menggunakan SPBU Layanan Mandiri
- Panduan Lengkap Memilih Bahan Bakar Berdasarkan Bilangan Oktan
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
- Inspirasi Sistem Parkir Inovatif dari Negara-negara Maju
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024