Pelajar SMP di Padang Meninggal, Data Rekaman CCTV di Kantor Polisi Hanya Bertahan 11 Hari
Dia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Pelajar SMP di Padang Meninggal, Data Rekaman CCTV di Kantor Polisi Hanya Bertahan 11 Hari
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono menegaskan data rekaman CCTV di Polsek Kuranji pada saat pengamanan aksi tawuran tanggal 9 Juni 2024, hilang otomatis.
- Pelajar SMP di Padang Tewas dengan 6 Tulang Rusuk Patah, LBH: Diduga Disiksa Polisi
- VIDEO: Tantangan KPK Staf Hasto PDIP Ngaku Dibentak "Bisa Diuji Lewat CCTV"
- Ungkap Penyebab Kecelakaan Tewaskan Pemuda di Jaktim, Polisi Periksa Saksi dan CCTV TKP
- Gelar Perkara, Polisi Pastikan Junior STIP Tewas Akibat Pukulan Benda Tumpul
Dia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB sehingga data hanya bertahan 11 hari.
"Laporan yang masuk tanggal 21 Juni 2024. Ahlinya membuka CCTV tanggal 23 Juni 2024 dan data yang bisa diambil hanya sampai tanggal 13 Juni 2024, artinya hari ke empat setelah kejadian pengamanan aksi tawuran" kata Suharyono dalam konferensi pers, Minggu (30/6).
Polda Sumbar menegaskan korban AM tidak ikut dibawa ada bersama 18 orang ke Mapolsek Kuranji Kota Padang, dalam peristiwa tawuran pada 9 Juni 2024 lalu.
Pelajar SMP berusia 13 tahun itu ditemukan meninggal dunia di bawah Jembatan Sungai Batang Kuranji, Kelurahan Pasar Ambacang, Kota Padang.
Suharyono menuturkan, dalam konferensi pers hari ini diperlihatkan foto-foto para terduga pelaku tawuran yang diamankan di Mapolsek Kuranji Kota Padang.
Dia melanjutkan, percakapan terakhir saksi A yang merupakan saksi kunci bersama AM adalah ketika mereka jatuh di dari motor di kawasan Jembatan Kuranji.
Pada saat itu, AM mengajak A untuk melompat ke sungai. Akan tetapi A tidak mau dan berencana menyerahkan diri kepada polisi.
"Ini berdasarkan saksi kunci (A), Afif mengajak A melompat. Kemudian saat polisi datang A sibuk mencari handphonenya yang hilang dan kemudian tidak lagi melihat Afif," tuturnya.
Kemudian, beber dia, luka lebam pada tubuh AM diduga disebabkan peristiwa korban jatuh dari jembatan.
"Hasil pemeriksaan dokter forensik penyebab kematian Afif adalah benturan benda keras yang menyebabkan patah pada tulang rusuk 1 sampai 6 sebelah kiri. Kemudian lebam pada tubuhnya adalah lebam mayat," pungkasnya.