Pelajar SMP dibegal, tubuh luka sayat dibuang ke sungai
Pelajar SMP dibegal, tubuh luka sayat dibuang ke sungai. Kapolres Kuantan Singingi AKBP Fibri Karpiananto mengatakan, pelaku begal ada tiga orang dan sudah ditangkap dua. Kini polisi menarik kasus tersebut dari Polsek Kuantan Hilir karena puluhan teman-teman korban mendatangi kantor polisi itu untuk melihat pelaku.
RR (15), pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi tewas dibegal sekelompok pria dewasa. Jenazah korban penuh luka sayat dibuang ke sungai dan baru ditemukan warga setelah dicari berhari-hari.
Kapolres Kuantan Singingi AKBP Fibri Karpiananto mengatakan, pelaku begal ada tiga orang dan sudah ditangkap dua. Kini polisi menarik kasus tersebut dari Polsek Kuantan Hilir karena puluhan teman-teman korban mendatangi kantor polisi itu untuk melihat pelaku.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Di mana lokasi Patung Perawan Sunti? Gua Sunyaragi jadi salah satu ikon sejarah tersohor di Cirebon. Lokasinya persis di jalur bypass menuju perbatasan Jawa Tengah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Apa keunikan Kampung Paniis di Sumedang? Kampung Paniis di Desa Cienteung, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memiliki bentuk atap bangunan yang unik. Tiap warga di sana masih mempertahankan bentuk suhunan atau atap rumah yang bergaya khas zaman penjajahan Jepang.
"Pelaku tiga orang, yang sudah kita tangkap dua. Satu lagi masih buronan. Jadi awalnya kasus ini ditangani Mapolsek Kuantan Hilir, saat ini kita tarik ke Polres," ujar Fibri kepada merdeka.com, Kamis (27/9).
Dua pelaku tersebut yaitu AM (18), warga Desa Kepala Pulau Kabupaten Kuantan Singingi dan As (38) warga Desa Batu Rijal, Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. Sedangkan pelaku yang masih buron inisial Wandi (30), warga Desa Koto Kari.
Ketiga pelaku ditangkap berdasarkan laporan orangtua korban Nov (45) seorang Pegawai Negeri Sipil di Kuansing. Setelah menangkap pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa sepeda motor KLX 125 CC, milik korban. Uang Rp 300 ribu, serta Handphone, dan baju korban bercak darah.
"Awalnya korban pergi ke tempat foto copy di samping mesjid Raya Kuantan Hilir pada Selasa (15/9) sekitar pukul 16.30 WIB," kata Fibri.
Setelah selesai Salat Maghrib, Nov menunggu anaknya yang bernama tersebut belum juga pulang ke rumah. RR menggunakan sepeda motor jenis KLX 125 CC untuk pergi ke tempat fotocopy itu.
"Ayah korban mendapatkan informasi bahwa anaknya pergi bersama temannya inisial Ad. Lalu ayah korban membuat laporan anaknya belum juga pulang," kata Fibri.
Setelah mendapatkan laporan tersebut anggota Polsek Kuantan Hilir langsung melakukan pencarian terhadap teman korban Ad untuk menanyakan keberadaan korban tersebut.
Pada Rabu (26/9), sekitar pukul 03.00 WIB, anggota Polsek Kuantan Hilir, Brigadir Edo Prima mendapatkan informasi bahwa masyarakat telah mengamankan teman korban Ad dan selanjutnya di serahkan ke Polsek Kuantan Hilir.
"Dari hasil interogasi terhadap Ad, bahwa korban mengarah ke arah Baturijal Kecamatan Peranap Indragiri Hulu. Kemudian Kanit Reskrim Polsek Kuantan Hilir menuju ke lokasi tersebut akan tetapi korban tidak ditemukan," ucap Fibri.
Tak lama berselang, polisi mendapat informasi sepeda motor korban digadaikan oleh Asededi. anggota Reskrim Polsek Kuantan Hilir langsung menuju kediaman Asdedi. Setelah tiba, polisi menemukan sepeda motor korban. Lalu polisi membawa Asedi ke Polsek Kuantan Hilir.
Pada pukul 17.00 Wib masyarakat memberitahukan kepada polisi, bahwa korban telah ditemukan di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean di tepi sungai Kuantan. Kemudian korban diangkat ke darat dengan kondisi telah meninggal dunia.
"Ada luka sayat di seluruh leher korban. Setelah itu korban dibawa ke rumahnya Desa Kepala Pulau Kecamatan Kuantan Hilir untuk dilakukan visum di rumah korban," kata Fibri.
Setelah itu pelaku Asdedi diinterogasi di Polsek Kuantan Hilir dan mengakui bahwa benar ia salah satu pelaku yang melakukan pembunuhan dengan menggunakan pisau bersama dengan Wandi.
"Saat ini penyidik Reskrim sedang memeriksa saksi-saksi, memeriksa pelaku, dan mengumpulkan bukti-bukti termasuk hasil visum. Petugas juga mencari keberadaan Wandi," katanya.
Baca juga:
Perampok berkolor & bertopeng ngacir dikejar warga usai beraksi di rumah bos tempe
Polisi tangkap dua pemuda yang perkosa siswi SMA di semak belukar
Cerita orang-orang yang pura-pura mati untuk mengelabui penjahat
Terlibat aksi perampokan, 3 anggota geng motor XTC di Karawang diringkus polisi
Terungkap, pembunuh pasutri di Balikpapan utang judi online Rp 50 juta
Perampokan Indomaret di Banyumanik Semarang, pelaku gasak uang dan rokok